
PADANG SAWAH, INVESTIGASI_Menarik menelusuri pekerjaan penanganan longsoran ruas 6022, Padang Sawah – Manggopoh KM 123. Soalnya, kegiatan Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 1, Provinsi Sumatera Barat/PPK 1.5, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah, ada keraguan terhadap material yang digunakan.
Namun, semuanya itu diluruskan Nasir, PPK 1. Baik, material batu yang digunakan, kawat bronjong maupun geotekstil. Bahkan, ia melengkapi dengan surat dukungan material batu dan toko resmi pembelian kawat bronjong. Intinya, disimpulkan tak ada persoalan yang terjadi pada proyek yang dikerjakan CV. ARG Cahaya Nusantara
Lokasi pekerjaan proyek bernomor kontrak 08/PKK/SK – PJN 1. BB.03.02.1.5/IV/2025, nilai kontrak Rp1.765.586.000, sumber dana APBN 2025 berada di lokasi yang labil. Dan, pekerjaan harus sesuai spesifikasi teknis yang ditanda tangani dalam kontrak kerja. Sebab, jika lengah dan terindikasi ada penyimpangan, akan beresiko dikemudian hari
Apalagi, proyek masa pelaksanaan 180 hari kerja, tanggal kontrak 10 April 2025, konsultan supervisi PT. Exxo Gamindo Perkasa KSO PT. Arci Pratama Konsultan, sangat ditunggu tunggu warga dan pengendara. Dan, berharap pekerjaan selesai tepat waktu dan mutu. Karena, berada di jalan yang padat kendaraan.
Secara visual, ada beberapa persoalan yang meragukan, baik itu material batu yang digunakan beragam dan ada batu kapur yang mudah pecah. Penggunaan kawat bronjong dan geotekstil. Semuanya, itu dijawab secara detail oleh Nasir, terkait persoalan yang menjadi keraguan atas pekerjaan longsoran di jalan nasional Padang Sawah – Manggopoh
Katanya Via WA, Sabtu (31/5), pemakaian kawat bronjong, penyedia Jasa melakukan pembelian kawat pada distributor resmi pabrikan di Toko Besi Sumber Baru yang berada di Padang. Pada bronjong itu, berbungkus Standar Nasional Indonesia.” Bronjong digunakan pabrikasi dan dibeli di toko resmi,” katanya.
Untuk batu pengisian beronjong, penyedia jasa melakukan pemesanan batu yang memiliki ijin resmi dari kuari. Nasir pun membuktikan dengan surat dukungan dan izin yang dikeluarkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, bernomor : 0120 3053209130014. Juga dilengkapi Perizinan Berusaha Berbasis resiko dengan nomor : 12000006462120004.
“Begitu juga pemesanan batu sebagai pengisi bronjong, tentu tidak sama ukuran/sizenya yang datang kelokasi pekerjaan. Dan, ukuran pun bervariasi, ada yang kecil, sedang dan besar. Termasuk juga jenis batu, ada sedikit yang berbeda jenisnya. Makanya, penyedia jasa melalui pelaksananya dilapangan, memisahkan ukuran batu dan jenis yang akan dipakai sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan Bina Marga,” ulasnya
Nasir, juga mengupas pemakaian goetekstil. Katanya, pemakaian ada pada saat pekerjaan timbunan bagian atas, setelah pekerjaan bronjong. Kebetulan, sekarang sedang pekerjaan bronjong. Itupun, belum sampai pada level atas.
Tapi, Nasir agak ragu, saat dikatakan, biasanya, geotekstil biasanya dipakai bagian lantai dan dinding untuk menahan gerusan air. Ia menjawab, digambar kerja rencana ada pada saat pekerjaan timbunan. “Tapi, nanti dipastikan lagi untuk pemakaian geotekstil itu,” katanya mengakhiri.
Penulis
Novri Investigasi


