Nekat, Meski Dilakukan Penertiban, Aktifitas PETI di Ranah Batahan Pasbar, Terus Beroperasi, Ada Aktor Senior?

Spread the love



Pasbar, Investigasionline- Di Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, aktifitas Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) masih terus beraktifitas walaupun di lakukan penertipan. Hal itu di ungkapkan masyarakat setempat SI (58).

“Benar aktifitas tambang di aliran sungai Batang Batahan terus berlanjut, namun di beberapa lokasi ada yang berhenti. Hingga saat di lakukan razia hanya tinggal bekas mereka beraktifitas, akan tetapi ada juga yang beraktifitas di malam hari,” katanya

Dikatakan, Aktor pemain PETI tersebut memang sudah senior ia tidak akan di temukan di lokasi titik aktifitas dan mereka juga terbilang memang sudah senior karena selain tempat lokasi PEtu di lakukan pembukaan badan jalan beberapa kilo nantinya di ujung jalan itu mereka melakukan aktifitas PETI, aparat penegak hukum harus jeli dengan permainan mereka yang telah senior itu.

Sekarang lanjutnya, lokasi mereka melakukan PETI di Sigantang lokasi PETI dinamakan di Sarang Bango, selanjutnya di Paninjauan, Pagaran Tonga, Rao-Rao dan di Aek Nabirong, sekitar 3 Kilo Meter dari jembatan Aek Nabirong ke atas sebelah kanan lokasi pembukaan jalan baru.

“Kita berharap agar pihak berwajib jeli dalam melakukan penertiban PETI, serta tidak membocorkan kalau dilakukan razia, kapan perlu pakai Helikopter atau drone sehingga dapat melihat aktifitas yang membahayakan masyarakat tersebut,” katanya

Sementara itu, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Barat, Wengki Purwanto, menyoroti dampak serius dari pertambangan emas ilegal di Pasaman Barat.

Ia memperingatkan bahwa aktivitas ini dapat mengakibatkan bencana ekologi, seperti banjir bandang dan pencemaran lingkungan.

Wengki menjelaskan bahwa keberadaan tambang emas ilegal telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.

“Jika dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan konflik dan ancaman serius terhadap kehidupan masyarakat di masa depan,” tegasnya.

Dampak kerusakan ekosistem yang ditimbulkan oleh PETI menjadi perhatian utama, dan Wengki menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menangani permasalahan ini.

Dengan upaya yang berkesinambungan, diharapkan kegiatan ilegal ini dapat diminimalisasi demi menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Pasaman Barat. (Tim)

More From Author

PT Semen Padang Raih Penghargaan Gold untuk Program Pencegahan HIV/AIDS

H. Alfi Beben One, Jangan Ada Dusta Diantara Kita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT