Nof Hendra: Canvassing Politik Tingkatkan Elektabilitas dan Popularitas Paslon INTAN di Pilkada Pekanbaru 2024

Spread the love

Pekanbaru, Investigasi_Aktivis pecinta lingkungan dan pegiat media sosial Indonesia Nof Hendra alias NH dari Pekanbaru – Riau mengatakan lewat saluran WhatsApp kepada awak media, Kamis (17/10/2024) bahwa canvassing sebenarnya biasa digunakan di dunia marketing dengan tujuan untuk menarik minat dan perhatian calon pembeli. Dalam sejarahnya, canvassing sudah dikenal sejak zaman Romawi kuno.

Menurut NH, berdasarkan asal-usulnya, kata ‘canvass’ menggambarkan pelemparan selembar kanvas dan sudah ada pada awal abad ke-16. Namun seiring perkembangan zaman, canvassing dimaknai sebagai tindakan ‘meminta suara’.

“Tak berbeda jauh dengan metode di dunia marketing, canvassing di dunia politik digunakan untuk menarik perhatian calon pemilih, dengan cara meminta dukungan melalui blusukan dan tatap muka langsung dengan masyarakat,” lanjutnya.

Merujuk buku ‘Transaksi Politik Warga,’ canvassing merupakan sebuah metode pengumpulan data pemilih, serta sosialisasi pengenalan profil dan program paslon peserta pilkada kepada masyarakat, dengan cara membuka kampanye dialogis dan bertatap muka langsung dengan masyarakat.

Metode canvassing sering kali digunakan dalam mengidentifikasi tokoh yang memiliki pengaruh di daerahnya untuk direkrut sebagai pendukung (patron). Patron memiliki peran untuk mempengaruhi masyarakat agar memilih paslon yang didukungnya.

“Selain menjadi alat politik maupun media propaganda, metode canvassing ini bisa dipakai untuk mengidentifikasi dukungan secara personal maupun kedaerahan terhadap paslon tertentu,” ujar konsultan event ini.

“Sebelum menjalankan metode canvassing, seorang konsultan politik akan melakukan survei terlebih dahulu guna mengukur elektabilitas dan popularitas paslon,” ungkap penggemar olahraga renang ini.

Hasil survei akan ditindaklanjuti konsultan untuk dijadikan acuan dalam meningkatkan popularitas paslon. Langkah selanjutnya adalah menentukan strategi untuk meningkatkan elektabilitas paslon.

Canvassing politik adalah metode yang biasa digunakan oleh sejumlah paslon untuk menarik suara, minat maupun perhatian pemilih dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).

Biasanya, strategi canvassing ini dijalankan selama masa kampanye, di mana para paslon akan berlomba-lomba meyakinkan calon pemilih dengan menawarkan visi, misi, program unggulan, citra diri atau personal branding yang kuat sebagai calon peserta Pilkada.

Seperti yang dilakukan oleh Paslon No. 2; Dr. Intsiawati Ayus, SH, MH – Dr. Taufik Arrakhman, SH, MH (INTAN) sejak mulai awal masa kampanye tanggal 25 September 2024 – 23 November 2024, sebelum masuk masa tenang pilkada 2024 mereka gencar melakukan canvassing politik.

Lebih lanjut, secara terpisah calon Wakil Walikota Pekanbaru 2024 Taufik Arrakhman mengatakan bahwa dirinya bersama paslon dan tim akan terus mengadakan canvassing politik di berbagai RT/RW, kelurahan dan kecamatan di kota Pekambaru.

Sementara itu NH kembali menambahkan bahwa canvassing politik ini biasa dilakukan para politisi atau paslon kepala daerah dengan cara langsung terjun ke lapangan untuk bertemu dengan para calon pemilih, tokoh -tokoh masyarakat: alim ulama, cerdik pandai, tokoh adat, kalangan emak-emak, berbagai komunitas, tokoh pemuda, kalangan milenial dan para mahasiswa/pelajar guna menarik minat, mendapatkan doa restu, mandat, dukungan dan simpati mereka.

“Kampanye itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari pertemuan terbatas, pertemuan langsung, konten media sosial, memasang iklan, menggunakan media massa, dan lain sebagainya sehingga mampu meningkatkan elektabilitas dan popularitas paslon,” tutup NH. Rel

More From Author

‘Lautan Manusia’ di Konser Sumbar Bangkit, ‘Dibanjiri’ Majelis Taglim di Chinangkiak

Terisolasi, Masyarakat Tombang, Nagari Sinuruik Nantikan Kedatangan Paslon Daliyus K-Heri Miheldi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT