Penyanyi Saweran Rusak Citra Penyanyi Minang

Spread the love

Oleh : Novri Investigasi
Wartawan Utama

Miris, menyedihkan. Sebuah pelecehan profesi penyanyi dinodai oknum penyanyi lain yang memanfaatkan tubuh dan goyang untuk mendapatkan saweran. Tak perduli, akan menjatuhkan citra penyanyi lain. Tak perduli, sebagai perempuan merusak kehormatan perempuan lain. Demi uang semuanya digadaikan diatas panggung. Suara tak lagi modal utama, goyangan dan genitnya tubuh dipertontonkan

Diakui, selama ini, penyanyi dangdut dapat stigma tidak baik dibanding penyanyi genre musik lain. Kata murahan, kampungan melekat pada dirinya. Mudah dicolek dan rentan mengalami pelecehan seksual. Perlahan mulai hilang dan penyanyi dangdut mendapat tempat dihati masyarakat. Mengutamakan profesional dan menjaga olah vokal, penyanyi dangdut mulai berkibar.

Seiring perjalanan waktu pelecehan profesi penyanyi juga terjadi di Sumbar. Penyanyi saweran menjadi sorotan. Murahan, terkesan pornografi dan porno aksi mengiringi goyang mereka diatas panggung. Penyanyi orgen tak lagi menjaga tata krama, tapi hanyut dalam pelukan dan goyangan penonton. Hanya demi sebuah saweran, pakaian seksi dan goyangan penuh birahi, merusak harga diri.

Bahkan, gaya seronok itu, menjadi sorotan penonton dan netizen. Poto aksi penyanyi orgen saweran, terlihat vulgar didinding medsos netizen. Cacian dan makian mengiringi poto penyanyi orgen itu. Berpakaian seksi, bergoyang seronok, dipeluk penonton. Menyelipkan uang saweran dilokasi sensitif sangat memalukan. Serendah itukah, harga diri penyanyi orgen saweran.

Khusus yang terjadi di Kabupaten Pariaman baru baru ini, sangat memilukan. Goyangan penyanyi orgen, pelukan penonton dan menyelipkan uang saweran ditonton khalayak ramai. Tak ada lagi harga diri, semuanya hanyut dalam kesenangan sesaat. Anak kemenakan tak dihiraukan, saat pelukan dan goyangan birahi dipertontonkan. Siapa yang disalahkan? Entahlah, begitu buruknya mental penyanyi saweran.

Padahal, di Kabupaten Padang Pariaman, sudah ada Perbup yang mengatur orgen tunggal. Peraturan Bupati Nomor 13 tahun 2016, tentang Penertiban Orgen Tunggal, terkesan dilecehkan. Bahkan, oknum aparat dan penegak perda larut dalam permainan. Mereka terbawa ingar bingar musik dan goyangan penyanyi saweran. Perangkat desapun tak berkutik. Duh, sebegitu burukkah moral oknum di negeri kita ini.

Sekarang, ini menjadi Pekerjaan Rumah bagi kita Seniman Minang. Harga diri terpuruk oleh penyanyi saweran, harus diangkat lagi. Satu yang berbuat, semua kita kena imbas, harus kita luruskan. Terutama organisasi Orgen Tunggal Sumbar (OTS) harus bergerak cepat. Rapatkan barisan untuk memberangus penyanyi saweran. Koordinasi dengan berbagai pihak pengambil kebijakan perlu dilakukan.

Agar penyanyi saweran merusak profesi dan negeri ini, bisa ditertibkan. Kalau kita, siapa lagi yang mengangkat harga diri profesi. Untuk penyanyi saweran, jangan manfaatkan panggung dan goyangan untuk cari uang. Kalau ingin juga, ada tempat di kafe berkedok karaoke. Anda bebas berbuat apa saja dengan tamu ditempat tertutup. Disanalah tempat anda, bukan dipanggung ditonton khalayak ramai

More From Author

Bupati Lima Puluh Kota Terima Penghargaan ADWI 2021.

BPCB Sumbar Lakukan Pemugaran Tahap Ketiga Situs Kerkhof Kota Sawahlunto

3 thoughts on “Penyanyi Saweran Rusak Citra Penyanyi Minang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT