Sepertinya, masa pemeliharaan proyek tahun 2021 di Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi Sumbar, terindikasi tak dilakukan. Terbukti, pertengahan Juli 2022 ini, beberapa paket pekerjaan mengalami kerusakan. Termasuk pekerjaan rehabilitasi Batang Lampasi Kabupaten 50 Kota – Kota Payakumbuh
50 KOTA, INVESTIGASI_Pekerjaan proyek di Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Barat, tak henti dirudung permasalahan. Terbukti, beberapa paket yang dikerjakan tahun 2021, banyak yang rusak dan retak. Sementara, sampai pertengahan Juli 2022, tak ada tanda tanda dilakukan perbaikan.
Inipun terjadi pada pekerjaan rehabilitasi di Batang Lampasi Kabupaten 50 Kota – Kota Payakumbuh. Pasalnya, proyek bernomor kontrak 04.01/PJPA-SDA.BK/IPDMIP/VII, 2021 tanggal 9 Juli 2021, nilai Rp.3.624.312.209, waktu pelaksanaan 175 Hari Kalender, sudah terletak rusak dan retak
Wajar saja, proyek dikerjakan PT Vera Yanesha Ramadhan, konsultan supervisi PT Multimitra Serasi Consultant, menuai sorotan berbagai kalangan. Apalagi, ada indikasi PHO dimainkan dan pekerjaan bermasalah dimasukkan pada masa pemeliharaan
Namun, sampai sekarang, beberapa titik yang rusak, termasuk jalan belum juga diperbaiki. Inipun diakui, Edwar Bendang, Koordinator LSM Ampera yang juga warga Kabupaten 50 Kota. Ia melihat pekerjaan itu, sudah terlihat bermasalah dari awal, termasuk PHO dan masa pemeliharaan
“Sekarang dibeberapa titik sudah terlihat rusak dan retak. Namun, sampai pertengahan tahun ini, belum ada tanda tanda dilakukan pemeliharaan. Lalu, apa guna masa pemeliharaan dan uang jaminan pemeliharaan 5% tersebut,” kata Edwar
Ia melihat ada skandal dinas, baik PPK, Tim PHO maupun rekanan. Buktinya, proyek bermasalah itu, ada indikasi PHO dimainkan. “Bahkan, sekarang dana pemeliharaan juga dipertanyakan. Sebab, tak ada tanda tanda akan diperbaiki,” ulasnya seraya mengatakan, tim penegak hukum untuk mengusut pekerjaan proyek ini.
Sementara, saat dikonfirmasikan kepada Wilman, terkesan bungkam. Meski, sudah dikirim konfirmasi via WA nya dan terlihat ceklis dua, namun tak ditanggapi sama sekali. RM/NV