
PADANG, INVESTIGASI_Tak seperti biasanya dalam sepakbola, setiap tim yang kalah dikandang, penonton tuan rumah membuat hura hura, melampiaskan rasa kecewa. Apalagi, partai bertajuk final, kemarahan penonton dengan kekalahan tim kesayangannya berujung perusakan.
Beda dengan apa yang dilakukan suporter Semen Padang FC, pada laga leg 2 final Liga 2 di Gor H. Agus Salim, Sabtu (9/3). Suporter Semen Padang FC, baik Spartack, The Kmer, Ultras West Sumatera (UWS 1980) dan Padang Fans, tetap menyambut laga final itu dengan fler dan kembang api
Kekalahan 3 – 0 dikandang sendiri, memang membuat suporter Kabau Sirah, julukan Semen Padang FC kecewa. Harapan mereka, kekalahan di leg 1 final Liga 2 di kandang PS. Biak 3-0 bisa dibalas dikandang sendiri. Namun, harapan itu sirna, sampai dipenghujung babak kedua Semen Padang FC, ketinggalan 3 -0
Tepat dipenghujung waktu normal menit ke 90, para penonton di Gor H. Agus Salim, merahkan stadion dengan fler dan kembang api. Bahkan, sampai melempar dan berlari masuk lapangan, sehingga wasit menghentikan pertandingan. Kedua kesebelasan masuk ruang ganti
Lama juga fler dan kembang api memerahkan stadion GOR H. Agus Salim. Saat sudah kembali normal tak ada lanjutan pertandingan yang tersisa. Malah podium sudah berdiri dilapangan, untuk tempat mengangkat piala Juara Liga 2 PS. Biak dan runner up Semen Padang FC
Sikap ksatria dan fanatisme yang tinggi dari suporter Kabau Sirah. Mereka masih bisa menerima kekalahan Semen Padang FC dengan lapang dada. Apalagi, tim kebanggaan mereka itu, sudah meraih tiket ke Liga 1. Semoga sportifitas ini tetap dijunjung tinggi pada Liga 1 nanti. Sebab, tensi pertandingan semakin panas dan ketat setiap laga. Nv