Semen Padang FC ke Liga 1, Stadion Utama Sumbar Dibangun Sejak 2015 Lalu Terbengkalai, Stadion H. Agus Salim Belum Layak Pakai, Kemanakah Bermarkas?

Spread the love

Perjuangan Semen Padang FC untuk menapak kembali ke Liga 1, pantas dihargai. 6 tahun bergelut di Liga 2, Semen Padang FC klub disegani di kasta tertinggi sepakbola nasional, kembali ke habitatnya. Perjuangan tak kenal lelah, pengorbanan yang luar biasa, untuk mengembalikan marwah klub kebanggaan ‘Urang Awak’ itu.

Perjuangan manajemen, pelatih, pemain dan semua yang terlibat membawa Semen Padang FC ke Liga 1, tak disertai fasilitas stadion yang memadai dan layak untuk menyelenggarakan pertandingan Liga 1. Memang ada Stadion Utama Sumbar yang dibangun sejak 2015 lalu di Sikabu Kabupaten Padang Pariaman. Begitu juga Stadion H. Agus Salim Padang

Kedua stadion itu, belum masuk standar penyelenggaraan Liga 1. Bahkan, Stadion Utama Sumbar, disebut sebut stadion berskala internasional, masih terbengkalai. Masih, butuh biaya besar untuk memperbaiki. Bahkan, Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tataruang (BMCKTR) Sumbar, Era Sukma, pernah mengatakan, butuh biaya besar untuk menyelesaikan

Untuk menyelesaikan sarana dan prasarana stadion saja, butuh dana Rp750 M. Itu belum masuk sarana dan prasarana luar stadion, termasuk lapangan parkir butuh dana Rp1,8 T. Suatu angka yang besar untuk menyelesaikan sampai lima tahun kedepan. Artinya, Stadion Utama Sumbar yang digadang gadangkan menjadi icon baru Sumatera Barat itu, tak mungkin menjadi markas Semen Padang FC untuk berlaga di Liga 1

Kembali ke Stadion H. Agus Salim yang menjadi markas Semen Padang FC selama mengikuti Liga 2. Kalau dilihat dari persyaratan dan standar wajib yang harus dipenuhi peserta Liga 1 jauh dari harapan. Ada 7 persyaratan dipenuhi untuk penyelenggaraan Liga 1. Diantaranya, ada 2 ruang ganti yang dilengkapi beberapa fasilitas. Kamar mandi minimal empat shower, empat toilet duduk dan dua urinoir

Ruang ganti dilengkapi 25 tempat duduk beserta lokernya dengan pendingin ruangan, papan tulis. Ruang media dan doping control. Kedua ruangan tersebut. harus dilengkapi dengan obat obatan sesuai standar sepakbola. Ruangan pengawas pertandingan. Harus ada koneksi internet komputer atau laptop, printer dan mesin potocopy. Letak ruangan harus dengan ruangan kedua tim wasit

Memiliki lumen lampu minimal 800 lux dan merata diseluruh area lapangan untuk menggelar pertandingan malam. Memiliki cadangan listrik (genset), jika terjadi hal hal yang tak diinginkan. Tribun VIP yang minimal dilengkapu 30 kursi. Tempat parkir untuk bus kedua tim, tamu VIP, sponsor, dua unit ambulance dan hak siar televisi.

Kalaupun Semen Padang FC, ingin menjadikan Stadion GOR H. Agus Salim sebagai markas, tentu perlu koordinasi lebih intens dengan pihak Pemrov Sumbar. Perbaikan dan penambahan fasilitas tentu butuh dana besar. Berat rasanya, Pemrov Sumbar untuk melengkapi setahun ini, jelang Semen Padang berlaga di Liga 1. Mungkin ada cara lain, seperti tahun lalu, perbaikan dilapangan pihak Semen Padang FC.

Diakui, keseriusan Pemrov Sumbar mengelola Stadion GOR H. Agus Salim selama ini, menjadi tanda tanya berbagai kalangan. Bahkan, diluar arena stadion, parkir dan trotoar dibisniskan melalui sewa kepada pedagang. Jika dijadikan GOR H. Agus Salim sebagai markas, butuh pengelolaan serius. Semoga ini menjadi perhatian, agar klub kebanggaan Ranah Minang ini, tak bermarkas diluar. Kasihan pendukung yang telah berkorban menyemangati pemain dilapangan.

Penulis
Novri Investigasi

More From Author

Sekda Padang Andre Algamar : Perkuat Tenaga Pendamping Usaha Kecil Menengah (UKM)

Polres Pasbar, Pantau Pasar Tradisional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT