
Gunuang Sariak raminyo pasa
Rami dek urang pai badagang
Antaro politik jo sepabola
Cando duo sisi mato uang
Batang Kuranji aionyo karuah
Karuah nan dari Gunuang Nago
Gagalnyo piala dunia U 20
Dek Israil ikuik sato
Hujan labek manjalang sore
Bapayuang jo daun pisang
Baitu juo urang kini kampanye
Jo sepakbola maimbau urang
Sepakbola dan politik, bagaikan dua sisi matang uang yang tak bisa dipisahkan. Ibarat dua kaki, melangkah dalam kebersamaan. Bagaikan dua tangan, seayun mencapai tujuan. Politisi masuk ke ranah sepakbola dan merangkul sepakbola serta sekelompok pendukung untuk mendukung tim yang sama
Ketika para pendukung sepakbola telah percaya kepadanya, lalu disanalah para politisi berharap dukungan dari pendukung sepakbola. Take and give, kata orang sana. Sepakbola dan politik merupakan suatu hal yang bersinggungan yang sulit untuk dipisahkan. Apalagi, seorang politisi ada dimana dan hadir dimana saja
Sepakbola tak akan pernah lepas dari politik, sebab sepakbola akan menjadi wadah dari politik itu sendiri. Bagi politisi yang berlatar belakang sepakbola, masih wajar. Sebab, sebelumnya sudah berkecimpung di sepakbola. Dan, menjadi politisi untuk memperjuangkan sepakbola
Begitu juga politisi yang membina klub sepakbola, manager sepakbola atau pengurus organisasi sepakbola. Mereka sudah melihatkan kepedulian selama ini. Bukan karena pemilu dan saat kampanye saja. Karena, ada niat tulus mengurus dan peduli sepakbola. Sehingga, saat menjadi politisi, sepakbola yang akan diperjuangkannya.
Namun, sebagian orang yang selama ini tak pernah menggeluti sepakbola, tiba tiba punya kepedulian yang tinggi terhadap sepakbola. Bahkan, terdepan menunjukkan diri, sangat peduli sepakbola. Selama ini, entah kemana. Lalu tiba tiba, datang sebagai seorang politisi yang cinta sepakbola dan merapat ke cabang olahraga yang paling populer se dunia ini.
Bahkan, mengadakan berbagai turnamen sepakbola, memperebutkan piala si anu dan tabanas dari si anu. Sepakbola berbungkus kampanye, dilakukan untuk menarik simpatik warga dan pemilih. Setelah itu, tak pernah hadir lagi dalam setiap iven sepakbola ataupun ikut berkecimpung mengurus sepakbola
Secara global sepakbola juga bagian dari politik, bahkan tingkat internasional sekalipun. Ingat peristiwa gagalnya penyelenggaraan Piala Dunia U 20 di Indonesia yang batal diselenggarakan. Karena faktor politik menyangkut hubungan dengan Israel. Bagaimana Rusia dicekal oleh FIFA untuk mengikuti Piala Dunia 2022, karena invansinya ke Ukraina. Intinya, sepakbola tak lepas dari politik
Penulis
Novri Investigasi