
Pesta Pemilihan Umum (Pemilu) sudah usai. Dan, sudah ditetapkan oleh KPU presiden, wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD provinsi dan kabupaten/kota. Pemilu yang dramatis, disebabkan petahana bertumbangan dan dihuni wajah baru. Serangan pajar, menghentikan langkah petahana
Dana Pokir dan paket PL yang diharapkan untuk menarik simpatik warga, seakan sia sia. Bahkan, tak ada artinya, dibanding uang serangan pajar. Inipun terjadi di Kota Padang, bahkan jadi perbincangan orang segelanggang.” Ada yang lebih dasyat dari Pokir, namanya serangan pajar.”
Lalu, bagaimana Paket PL dan dana Pokir di Kota Padang yang berada di ‘Dinas Basah’. Pasalnya, diperkirakan bulan April 2024 ini, Paket PL dan dana Pokir, melalui pembangunan infrastruktur, sudah cair dan dikerjakan. Diprediksi modus oknum anggota dewan yang mendapatkan paket PL dan dana pokir, tak akan sama seperti tahun 2023 lalu atau sebelum Pemilu
Main aman, main bersih dan mencari keuntungan lebih diutamakan, daripada sosialisasi ditengah masyarakat. Sebab, tak ada guna lagi, dana pokir dan paket PL tak bisa menyelamatkan mereka. Tak akan terlihat lagi spanduk di lokasi pekerjaan. “Proyek ini berkat Pokir si Anu”. Karena tak ada lagi pengaruhnya.
Dana Pokir dan Paket PL itu, mungkin akan diutamakan untuk kepentingan pribadi. Ya, sipak ka pai, bagi yang tak duduk lagi. Dan, menjadi ajang pengganti dana kampanye maupun serangan pajar Pemilu baru baru ini. Gerakan cepatpun dilakukan, tim mereka sudah merambah ke Dinas PUPR, Dinas Perkimta dan Dinas Pendidikan yang banyak menitipkan paket PL dan dana pokir melalui infrastuktur.
Kontraktor yang akan mengerjakan paket PL dan dana pokir itu, sudah mulai kasak kusuk mendatangi Kepala Dinas maupun Kabid. Mereka datang atas tim anggota dewan yang mendapatkan paket PL dan dana pokir itu. Kompensasi fee menjadi aturan antara oknum anggota dan rekanan yang menjadi timnya.
Penulis
Novri Investigasi