PADANG, INVESTIGASI_Proyek pembangunan dan rehabiltasi SMKN 5 Padang, memang sangat diharapkan. Sebab, dengan adanya pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) KK Desain Permodalan dan Informasi, pembangunan Ruang LKS, pembangunan sarana, prasana dan utilasi sekolah pembangunan toilet.
Termasuk juga, pembangunan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB), pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) KK Teknik Elektronika Industri dan pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) KK Teknik Kendaraan Ringan Otomatif, akan meningkatkan kapasitas belajar. Sebab akan menampung lebih banyak siswa. Sehingga, lingkungan belajar lebih nyaman dan kondusif
Namun, disayangkan proses pekerjaan proyek milik Dinas Pemprov Sumbar melalui Dinas Pendidikan senilai Rp4.577.066.000,00, terkesan mengabaikan Alat Pelindung Diri (APD). Padahal, pekerja berada di lokasi reruntuhan dan material pembongkaran. Dan, menggali pondasi sumuran. Serpihan besi dan beratnya sumuran, saat dimasukkan kedalam lubang galian, tentu beresiko tinggi terhadap pekerja
Telusuran media ini, beberapa hari lalu, CV. Fajaya Bersaudara, rekanan yang mengerjakan proyek itu, mengabaikan Alat Pelindung Diri (APD). Terlihat pekerja sedang menggali dan mendorong sumuran kelubang galian, tanpa menggunakan sepatu bot. Begitu juga pekerja membersihkan material bekas pembongkaran, tak menggunakan APD.
Padahal, bekas pembongkaran itu, bisa melukai kaki para pekerja, tertusuk benda tajam. Wajar pekerjaan bernomor kontrak : 425/006.FSK/SP/DAK-SMK/Sarpas- 2024, mulai pekerjaan 17 Juli 2024, tanpa tertulis masa pelaksanaan dan kapan berakhir pekerjaan itu, menuai tanggapan Kepala Dinas Pendidikan Drs. Barlius MM.
Katanya, kepada media ini, Sabtu (17/8) via WA, nanti diingatkan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk disampaikan kepada rekanan.” Rekanan harus mengutamakan keselamatan kerja,” katanya. Nv