Well Of Sanora : Kurangnya Budaya SMK3 Bagi Pekerja

Spread the love

Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dan jasa konstruksi untuk menimalisasi dan menghindari diri dari resiko kerugian moral maupun, kehilangan jam kerja maupun keselamatan kerja manusia dan lingkungan sekitanya.

PADANG, INVESTIGASI_Menariknya, meski termasuk dalam kontrak dan ada anggarannya dalam RAB, namun sering terabaikan dalam pekerjaan proyek. Entah kelalaian pekerja atau rekanan tak menyediakannya dilapangan. Dan, ini sering terjadi pada pekerjaan proyek, baik menggunakan dana APBD maupun APBN

Inipun menjadi perhatian Well Of Sanora, ST, MT, Kabid Gedung dan Penataan Lingkungan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Padang. Katanya, budaya SMK3, terutama menggunakan Alat Pengaman Diri (APD) memang lemah bagi pekerja dan tukang. Kebiasaan bekerja tanpa rompi, topi maupun sepatu, susah untuk dirubah

“Ya, budaya tukang dan pekerja ini susah berubah. Makanya, kita ingatkan kepada rekanan untuk melakukan briefing pagi hari, sebelum pekerjaan dimulai. Jika ini dilakukan, setidaknya sudah ada upaya untuk berubah budaya tukang yang tak mau memakai APD. Inipun perlu pengawasan, baik konsultan pengawas maupun rekanan,” katanya, Kamis (25/8) diruang kerjanya.

Diakuinya, rata rata tukang agak ‘lameh’ menggunakan APD. Kalaupun diingatkan pagi, dalam bekerja dilepas lagi. Meski, rekanan sudah menyediakan dilokasi pekerjaan. Apalagi APD ini wajib dan masuk dalam kontrak.” Ini masalah kebiasaan saja. Sama dengan masker, meski sudah diingatkan dan didenda, tetap juga tak menggunakan masker,” katanya mengibaratkan.

Diakuinya, biasanya untuk pekerjaan bernilai besar, disiplin pemakaian APD lebih tinggi. Apalagi, tukangnya didatangkan dari luar. Mereka disiplin dalam memakai APD.” Beda dengan pekerja kita, malah suka buka baju dalam bekerja,” imbuhnya.

Namun, katanya, ia punya cara tersendiri untuk mendisiplinkan pekerja memakai APD. Caranya, setiap laporan rekanan harus disertai poto pekerja memakai APD. Disamping itu, setiap pekerjaan proyek menjadi tanggungjawabnya, selalu memakai ahli K3 dalam pekerjaan. Termasuk ahli K3 dari konsultan dan rekanan.

“Jika laporan pekerjaan, terutama tukang bekerja tak memakai APD laporannya tidak diterima. Ini salah satu trik untuk meningkatkan budaya SMK3, termasuk rekanan mendisiplinkan diri dalam memberikan laporan,” katanya sembari menyebutkan, memang susah merubah budaya ini. Kita lakukan secara perlahan lahan, tak bisa langsung bimsalabim. Nv

More From Author

Kodim 0309/Solok, Terima Kunjungan Wasnister Itpusterad

Sinergitas TNI-Polri, Himbau Masyarakat Tetap Pakai Masker.

One thought on “Well Of Sanora : Kurangnya Budaya SMK3 Bagi Pekerja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT