Yakinlah, Ruas Tol Padang – Sicincin tak Kunjung Tuntas, Jika Pembebasan Lahan Masih Menjadi Kendala

Spread the love

Pembebasan lahan, menjadi persoalan panjang, pekerjaan ruas tol Padang – Sicincin. Disebut sebut bakal selesai dan tuntas Juli 2024, namun tak mencapai target. Bahkan, diperpanjang lagi November 2024 ini. Apakah, akan meleset lagi dan molor lagi. Bisa jadi, karena sudah sering terjadi

Pembebasan lahan, masalah yang sulit teratasi. Bahkan, berujung juga ke ranah hukum. Keterlambatan pekerjaan tergantung dua kata yang masih menjadi penghalang pekerjaan, ‘Pembebasan Lahan’ Apakah, ini sudah teratasi, sehingga bisa selesai November. Jawabannya ada pada mereka yang bertanggungjawab terhadap pembebasan lahan.

Bergelut persoalan lahan ini, juga diakui Direktur Operasi III HK Koentjoro. Dalam penjelasanya dibeberapa media, masalah tol di Sumbar, masih sama, yakni pembebasan lahan yang lambat. Bahkan, katanya sampai pertengahan Mei 2024, pembebasan lahan Padang – Sicincin belum tuntas 100 persen.

Ini menjadi kendala dalam penyelesaian ruas pertama tol Padang – Pekanbaru dibagian Sumbar ini. Makanya, ia minta Pemrov Sumbar, memastikan lahan, agar bisa bekerja. Agar pembangunan jalan tol Padang – Sicincin ini, bisa diselesaikan. Ini bukan saja harapan pihak HK, tapi juga warga Sumbar.

Diakui, pembebasan lahan, menjadi masalah yang tak kunjung terurai di Sumbar ini. Banyak pekerjaan proyek menggunakan dana APBN, terkendala pembebasan lahan. Ini sering dialami, 4 Balai yang bertanggungjawab mengelola dana pusat di Sumbar. Baik Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), Balai Wilayah Sungai Sumatera V ( BWSS V), Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) maupun Balai Perkereta Apian.

Tidak saja, menganggu pekerjaan, tapi juga berakibat pekerjaan terhenti. Tentu, yang rugi warga, khususnya dan pembangunan di Sumbar umumnya. Ini perlu menjadi perhatian Pemrov agar pembangunan infrastruktur di Sumbar bisa dipacu. Jangan sampai ada lagi, pekerjaan terkendala masalah lahan.

Karena, kita menyadari, pembangunan di Sumbar, terkesan lamban. Bukan saja, bergelut masalah lahan, tapi juga dihantam persoalan lain. Seperi Gedung Kebudayaan yang mangkrak, Stadion Utama Sumbar, berjalan lambat, bahkan merangkak. Jangan sampai persoalan ini, berlanjut lanjut dan terus bergelut gelut

Kedepan, kita butuh sosok pemimpin yang tegas, keras dan cerdas dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Termasuk masalah lahan yang mengakibatkan pembangun Sumbar, tertinggal dibanding provinsi lain. Semoga

Penulis
Novri Investigasi

More From Author

Pada Hari Raya Idul Adha 1445 H, Andree Algamar Imbau Semua OPD Qurban Bersama di Pemko Padang. Minimal Bisa 52 Ekor Sapi

Pembukaan MTQ Tingkat Kecamata Hiliran Gumanti Tahun 1445 H / 2024 M, Emiko : MTQ Wadah Mempererat Silaturahmi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT