
PASBAR, INVESTIGASI_Ada riak dan cerita tak enak pada proyek seawall dan pengamanan Pantai Sasak, milik Dinas Sumber Daya Air dan Bina Kontruksi (SDABK) Provinsi Sumbar. Soalnya, pembangunan seawall dan
pengamanan Pantai Sasak Kabupaten Pasaman Barat itu, masih menyisakan persoalan. Sebab, tak bisa dimanfaatkan masyarakat.
Wajar saja, ada riak dan cerita tak enak mengiringi proyek bernomor kontrak : 04.05/ PPSDA – SDABK/ APBD/II-2023, senila Rp.5.643.003.957,00, tertanggal 14 Februari 2023, masa pelaksanaan 240 hari kalender, dikerjakan PT. Kemuning Yona Pratama.
Ini terungkap dari pernyataan, salah seorang warga Sasak Ranah Pasisia, Roni. Katanya, proyek seawall dan pengamanan Pantai Sasak, masih hitungan hari akses jalan tidak bisa dimanfaatkan. Terutama masyarakat ingin masuk maupun keluar dari daerah Maligi menuju pusat Kecamatan dan Kabupaten Pasaman Barat.
Padahal, katanya, proses pembangunan pengamanan sekaligus akses jalan menuju daerah Maligi sangat didambakan warga Maligi Kecamatan Sasak Ranah Pasisia. Tapi, apa yang terjadi proyek dengan nilai milyaran tersebut belum dapat dimanfaatkan masyarakat. Sebab, akses menuju Seawall tersebut terputus akibat luapan air di Suak Maligi.
Ia melihat dan khawstir, proses pekerjaan seawall terlihat terkesan tidak maksimal hingga bulan Desember. Semestinya, kegiatan dapat di mamnaatkan oleh warga. Kenyataan, belum bisa di mamfaatkan.
“Begitu juga untuk pelaksanaan pekerjaan, terlihat kontraktor pelaksana PT.Kemuning Yona Pratama, memanfaatkan pasir setempat, untuk mengisi karung box dan di tempatkan pada sisi pengamanan seawall. Sementara untuk timbunan sisi pengamanan tiang pancang, kontraktor hanya memanfaatkan pasir laut sebagai timbunan pengamanan tiang pancang,” ulasnya.
Begitu juga, katanya, coran puncak tiang pancang oprit jembatan terlihat belum sempurna dan terkesan asal jadi.
Pantauan awak media, Minggu (17/12) di lokasi proyek, terlihat akses menuju proyek seawall lengamanan Pantai Sasak terputus. Diduga penyebabnya, karena dihantam air yang berasal dari Suak Maligi. Begitu juga kondisi timbunan pengamanan tiang pancang, sudah abrasi tergerus air laut. Geotextil tidak terpasang sempurna pada tiang pancang.
Selanjutnya, tiang pancang yang menghadap ke arah laut lepas sebagai Muaro aliran air Suak Maligi, tiang pancang pengamanan sisi kiri dan kanan kondisi pasir laut yang dijadikan sebagai timbunan oleh pihak kontraktor terlihat sudah ambruk.
Kontraktor Pelaksana PT.Kemuning Yona Pratama, Asrial saat di konfirmasikan, terkait, pekerjaan seawall dan pengamanan Pantai Sasak sudah di PHO, pihaknya tidak mau membalas. Sampai berita ini diturunkan, tak ada tanggapan sama sekali. BY/NV
