Oleh : Novri Investigasi
Bukan Pengamat Politik

Jujur, bukan memuji. Sebab, tak ada berharap dibalik pujian yang diberikan. Cuma, melihat fakta yang terjadi dan bukan hasil investigasi. Andre Rosiade, anggota dewan terbaik dimiliki Sumbar. Dibanding dengan yang lainnya, Andre Rosiade bergerak nyata. Wajar Malaikat Tanpa Sayap gelar disematkan pada dirinya.

Semua lini jadi perhatian. Semua sektor jadi diperjuangkan. Tiap hari memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan. Bantuan langsung, uang tunai dan modal usaha mengalir deras tanpa henti. Andre Rosiade hadir saat ada masalah. Datang saat warga sedang susah. Meski, bukan daerah pemilihannya, Andre cepat tanggap menyelesaikan masalah.

Entahlah, kehabisan kata saya, kalau sudah membicarakan perjuangan Andre Rosiade. Tak bisa lagi, saya merangkai kalimat menceritakan pengabdiannya kepada Sumbar. Hanya satu kata yang terucap, salut. Dan, jujur lagi. Andai segala perbuatan Andre dibarengi sikap santun. Tutur kata yang baik. Mungkin, saya akan menyematkan pujian kepada Andre Rosiade. Malaikat Berwujud Manusia.

Andre Rosiade, tokoh nasional terbaik dimiliki Sumbar. Dan, Sumatera Barat, sejak negeri bagajolak, sudah banyak melahirkan tokoh nasional. Sebut saja Buya Hamka dan Muhammad Hatta. Mereka tokoh pejuang nasional. Mengorbankan jiwa dan raga untuk bangsa. Meski, keras dan teguh dalam bersikap. Mereka, punya kelebihan, sopan dalam berkata, santun dalam bertindak.

Saya berandai andai. Seandainya Andre meneladani sikap sopan dan santun tokoh nasional itu, bukan tak mungkin nama Andre tercatat di hati masyarakat. Hanya ini pembeda Andre dengan tokoh nasional asal Minang yang keras, tegas, sopan, santun dan mengutamakan diplomasi daripada emosi. Ingin saya Andre mencontoh tokoh nasional itu.

Kalau itu yang terjadi, Andre akan makin berkibar. Anak muda, cerdas, santun dan sopan, tokoh terbaik dimiliki Sumbar. Entahlah, mungkin Andre Rosiade masih muda. Kadang ego mengalahkan akal sehat. Teringat saya, sebuah kata bijak politik.”Politik akan penuh makna dan memiliki kekuatan apabila mengakar dengan budaya dan tradisi yang kokoh.” Ambisi politik wajar saja, selama pandai menginsyafi etika.”

Kalaupun saya memberi saran, mungkin rasanya tak layak. Saya dan Andre sangat jauh perbandingannya. Bak langit dan bumi itu, perumpamaan. Namun, saya melihat dan sering memperhatikan Andre Rosiade dalam keseharian. Terutama perdebatan digroup WA. Andre terjebak permainan buzzer (maaf, kalau salah).

Kadang ikut melayani diskusi tak sehat. Andre terpancing bahasa tak sopan. Padahal, sebagai tokoh nasional dan Ketua DPD Sumbar, Andre bisa bersikap elegan. Tak ikut kisruh buzzer. Andre Rosiade, juga punya anggota militan di group WA. Manfaatkan mereka untuk melayani kecemburuan para netizen itu. Jangan kotori tangan untuk urusan kecil. Ya, segitu saja dulu.