Era sepakbola modern saat ini menuntut evolusi dan revolusi dalam sistem pengelolaan suatu klub sepakbola. Terlebih untuk klub sepakbola yang bersifat dan tujuannya berada pada level profesional.
Pada perkembangannya, sepakbola sudah menjadi suatu industri tontonan. Dimana keuntungan bisnis menjadi tujuan utama sejalan dengan prestasi dari investasi yg ditanamkan pada suatu klub sepakbola. Kesampingkan dulu faktor lain, baik itu sebagai kendaraan popularitas bagi sang pemilik modal.
Pada level elite kompetisi klub sepakbola dunia sekarang, pemilik klub yang bermarkas dan membawa identitas suatu kota bisa berasal dari semua penjuru dunia, seperti AC Milan, Italia, Paris Saint Germain, Prancis, Manchester City, Inggris
Kenapa hal demikian bisa terjadi?
Apakah tidak ada reaksi penolakan dari pendukung klub tersebut. Pada awalnya ada, dan tetap saja terkait kepada EGO identitas.
Namun pada perkembangannya, pola pikir yang lebih sehat untuk kebaikan dan kemajuaan klub tersebut telah menyingkirkan ego mereka.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia?Mayoritas klub sepakbola di Indonesia, masih memakai sistem pengelolaan Semi Profesional.
Memang sebagian besar klub sudah berstatus badan hukum. Namun dalam kenyataannya masih saja melibatkan pejabat dan pimpinan daerah.
Hal ini tentu saja sangat beresiko. Kenapa? Karena masih saja bergantung pada dana yang bersifat hibah dari APBD daerah itu sendiri. Walaupun ada yang juga mampu mendatangkan sponsor dari brand produk tertentu.
Nanun yang jelas, sistem pimpinan daerah yang dijadikan Ketua Umum sebuah klub sepakbola, jelas manambah karajo bagi yang bersangkutan. Dan rawan bergesekan dengan hukum.
Bagaimana dengan PSP Padang? Klub legendaris kebanggaan masyarakat Sumatera Barat ini masih menganut sistem pengelolaan semi profesional. Dengan masih saja mengandalkan power dari pimpinan daerah sebagai Ketua Umum.
Dalam tumpukan tugas mengelola Kota Padang yang sudah komplek permasalahannya, masih saja harus diseso dengan beban pikiran dan tanggung jawab mengelola PSP Padang.
Mungkin sekarang waktunya bagi masyarakat Kota Padang dan Sumatera Barat pada umumnya, untuk membuka mata, membuka
pikiran dan mengenyampingkan ego
Biarlah PSP Padang dikelola oleh investor dengan manajemen yang pure professional. Cinta itu bukan untuk menguasai dengan dasar ego semata.Cinta itu untuk menjadikan lebih baik…
Kita semua tentu ingin kembali menyaksikan PSP Padang berlaga dan berprestasi di kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Bahkan klu bisa, menjadi kekuatan menakutkan di level Asia.
Sudah terlalu lama klub legendaris ini tenggelam.
PSP Pada akan tetap ber-home base di Padang dan Investor boleh datang dari mana saja. Jangan paksa PSP Padang untuk menelan lirik lagu Cinta membunuhku
Andy Abak
Penggila Bola
Fans AC Milan
Fans Semen Padang FC
Fans PSP Padang