PADANG–INVESTIGASI, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Yosefriawan mengajak masyarakat untuk menciptakan masjid ramah anak.
Untuk itu, dibutuhkan kesiapan mulai dari pengurus masjid, tata ruang, dan kesadaran tinggi seluruh jamaah.
Hal ini diungkapkan Pj Sekda Yosefriawan saat membuka kegiatan sosialisasi pembinaan remaja masjid Kota Padang di Ruang Abu Bakar Jaar, Rabu (30/10/2024).
“Saat ini, kasus kekerasan terhadap anak masih banyak terjadi, baik kekerasan fisik, psikis, maupun seksual dan kejadian kekerasan. Selain itu, hak-hak anak masih banyak diabaikan. Salah satunya adalah pemenuhan hak anak atas istirahat dan pemanfaatan waktu luang ke arah yang positif, inovatif, kreatif dan rekreatif,” ujarnya.
Ia menjelaskan, perlindungan anak merupakan tanggung jawab seluruh elemen bangsa termasuk perlindungan terhadap anak selama mereka berada di dalam rumah ibadah. Rumah ibadah khususnya masjid belum tersentuh dan masih dianggap sebagai tempat yang bebas dari unsur kekerasan.
“Masjid dan rumah ibadah memiliki peran yang sangat strategis dalam menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi mewujudkan lingkungan yang ramah anak. Disisi lain, keterbukaan informasi yang mudah diakses anak juga memberi dampak negatif,” katanya.
Ia juga menekankan masjid ramah anak harus disiapkan sepenuhnya. Untuk itu perlunya koordinasi dan kolaborasi bersama pihak terkait.
“Sehingga diharapkan semua masjid di Kota Padang menjadi masjid yang ramah bagi anak-anak dan menjadi ruang kreatif,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Padang, Eri Sendjaya berharap melalui sosialisasi ini dapat mengoptimalkan fungsi masjid sebagai ruang publik yang dikembangkan menjadi pusat kreativitas anak dan menjadi tempat alternatif untuk berkumpul.
“Sehingga anak-anak dapat melakukan kegiatan positif, inovatif, kreatif dan rekreatif yang aman dan nyaman serta terhindar dari berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi. Sekaligus mengoptimalkan fungsi masjid melalui berbagai kegiatan peningkatan pemahaman dan kesadaran bagi orang tua,” terangnya.
Eri menambahkan, terdapat 19 kabupaten/kota yang meraih penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) kategori Utama pada tahun 2023 salah satunya Kota Padang.
“Untuk sementara, dalam menyambut Tim Penilaian KLA, skor Kota Padang masih tertinggi di Sumatra Barat, untuk itu dengan sosialisasi ini terus kita perkuat,” ungkapnya.
Peserta sosialisasi pembinaan remaja masjid ramah anak diikuti oleh 45 orang yang diikuti oleh Dewan Masjid Kota Padang, 1 orang pengurus masjid dan 1 orang remaja masjid di setiap kecamatan se-Kota Padang.
Pada kesempatan itu, juga dilakukan penandatanganan komitmen masjid ramah anak. —rchrd