
Heran saya, entah mengapa heran saja. Tiap hari saya baca berita, Sat Pol razia, melakukan razia setiap malam. Banyak yang ditangkap, baik tak punya KTP razia, maupun razia pasangan tanpa surat nikah di Wisma. Judulnya pun membahana, seakan tindakan heroik melakukan razia
Entah apa yang terjadi, kok bisa jadi begini. Razia tiap hari, kafe ilegal dan wisma kelas melati tetap beroperasi. Katanya, diberi sanksi, besok beroperasi kembali. Tanda tanya bergelut dalam hati, sekarang belum mendapat jawaban pasti, bahkan masih misteri. Entah apa yang terjadi
Padahal, kafe ilegal dan wisma yang dirazia itu itu saja, pemilik kafe dan wisma juga sudah dipanggil. Untuk apa? Sekedar dipanggil, tanpa ada sanksi dan efek jera. Sekarang dipanggil, besok dibuka lagi. Bak lingkaran setan, terus berputar. Siklus kehidupan terus berjalan
Kafe Ilegal Jelas Tak Berizin
Tak terbantah, banyak kafe malam di Kota Padang tak memiliki izin. Kafe ilegal, menyediakan minuman keras dan jasa ladis, berpakaian seksi, tersingkap paha dan dada, terus berjalan seakan tanpa kendala
Kalau mengurus izin terbentur persyaratan, seperti harus radius 200 meter dari fasilitas umum, seperti sekolah, mesjid dan mushalla. Nah, jelas tak berizin kenapa tak ditutup saja. Bikin spanduk. Ini kafe ilegal, dilarang beroperasi. Letak an beberapa petugas disana. Layaknya, petugas menjaga ditempat yang akan ditempati PKL
Ada istilah main kucing kucingan, saya tak tahu artinya. Tapi, jika tiap malam dirazia, masih dibuka lagi. Mungkin ini yang menjadi istilah kucing kucingan. Buka buka diam diam, razia tutup sementara. Selesai razia buka lagi. Ah, ada ada saja. Lalu, apa kira kira penyebah, nanti kita bahas ya
Penulis
Novri Investigasi