
Pemilihan Umum (Pemilu), sudah usai. Meski, riaknya masih terasa, tapi tak begitu berpengaruh terhadap perolehan suara. Hitungan cepat atau hitungan sementara, sudah menggambarkan siapa yang duduk dan siapa yang ‘terduduk’. Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg), realnya tinggal menunggu waktu.
Sementara, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak sudah menunggu. Lalu, bagaimana peluang para kandidat yang bakal berebut kursi orang nomor satu di Rumah Bagonjong itu? Disebut sebut petahana susah dikalahkan. Bahkan, PKS bakal quattrick di Sumbar, empat priode berturut menempatkan kadernya menjadi orang nomor satu di Ranah Minang
Pada Pilkada 2019 lalu, Mahyeldi dan Audy Joinaldi, mengalahkan tokoh terbaik Sumbar, seperti Alm Nasrul Abit, Mulyadi, Fakhrizal. Lalu, siapa yang akan menghadang langkah quattrick PKS dan menghambat Mahyeldi dua priode. Nama Andre Rosiade digadang gadangkan akan mematahkan record PKS dan menghentikan langkah Mahyeldi
Banyak kalangan menilai, selama lima belas tahun ini, Sumbar jauh tertinggal dibanding provinsi lain, termasuk provinsi tetangga. Berbagai persoalan mencuat semasa Sumbar dipimpin kader PKS. Sebut saja, persoalan jalan tol Sumbar – Riau, Stadion Utama Sumbar yang dibangun sejak tahun 2015 lalu, masih lamban dan mangkrak gedung taman budaya yang juga berujung ke proses hukum.
Namun, beragam masalah itu, tak berpengaruh terhadap popularitas PKS dan kepemimpinan Mahyeldi. Buktinya, pada Pileg 2024 ini, suara PKS tertinggi di Sumbar. Terlepas dari itu, faktor Mahyeldi Gubernur Sumbar, bisa mendongkrak suara PKS di Sumbar, agak dipertanyakan. Pasalnya, Mahyeldi tak mampu mendongkrak suara istri dan anaknya yang ikut Pileg dari Partai PKS.
Harnelli, istri Mahyeldi yang menjadi Caleg DPR RI Dapil Sumbar 1, malah tertinggal jauh suaranya dari Rahmat Saleh dam Hermanto. Padahal, dalam setiap baliho Harnelly, didukung tulisan istri Mahyeldi. Menumpang nama suami itu, tak mampu memenangkan Harnelli. Begitu juga anaknya Muhammad Taufiq Rahman yang maju di Sumbar 4. Suaranya jauh tertinggal dari rekan satu partai, terutama Heri Supriadi.
Melihat fakta diatas, akankah ini pertanda pengaruh Mahyeldi tak begitu kuat di Sumbar. Dan, bisa menjadi tolak ukur kekuatan Mahyeldi untuk maju kembali pada Pileg 2024 ini. Sehingga, membuka peluang bagi calon lain memanfaatkan situasi ini. Namun, semuanya bisa terjadi. Kita tunggu saja pada Pilkada serentak yang akan diselenggarakan pada Bulan November nanti. Bersambung
Penulis
Novri Investigasi