Saat keletihan, menggayuti hati dan pikiran. Ketika duka, masih mendera, berpulang mertua di Kota Jambi. Dua hari, berlarut dalam duka dan merenung kepergian almarhum mertua Nurjanah. Hari ketiga, memenangkan hati dan istirahat di Mesjid Al – Falah yang disebut juga Masjid Seribu Tiang.
Mesjid wisata religi kebanggaan Provinsi Jambi ini memang unik, sebab tak memiliki dinding dan pintu. Berada ditengah perkotaan di Jalan Sultan Taha No. 60, Legok, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, melepaskan keletihan serasa istirahat di alam terbuka. Tanpa AC, namun kesejukan alami, menambah kenyaman saat istirahat.
Ada perasaan tenang dan kelapangan jiwa, saat melaksanakan kewajiban bersujud melaksanakan sholat. Keletihan mendera itu, kubaringkan badan, kuserahkan raga. Terlelap dalam keletihan, serasa nikmat tidur di alam pegunungan. Sungguh kenyaman yang luar, ditempat berbagai persoalan menghantam diri.
Kebesaran Allah, terlihat saat beristirahat di Mesjid Al – Falah mempunyai makna kemenangan itu. Kemenangan pertama berupa sebuah pencapaian bagi umat Muslim untuk meningkatkan keimanan dan ketagwaan. Disamping kemenangan mengusir penjajah Belanda lebih kurang 2,5 abad merampas Bumi Pertiwi
Setelah, merasakan ketenangan bhatin, hilangnya rasa letih, dicari juga informasi asal muasal nama Masjid Tiang Seribu. Sebab, jika dihitung, tiang keseluruhan hanya 232. Ini berawal dari rasa kagum dan ucapan pendatang yang takjub melihat bangunan Masjid itu. Sebab, banyak tiang penyangga berdiri kokoh. Dari situlah, sebutan seribu tiang melekat pada Masjid Agung Al-Falah
Masjid yang berdiri diatas lahan seluas 26.890 meter persegi atau 2,7 hektar. Luas bangunannya 6.400 meter dengan ukuran 80 x 80 meter, bisa menampung 10.000 jamaah. Tiang di dalam masjid berwarna coklat tembaga itu, lebih besar dibanding bagian luar berwarna putih. Semakin menarik dengan onamen masjid dilengkapi ukiran kaligrafi berwarna emas.
Arsitektur Masjid Seribu Tiang ini, sampai sekarang masih dipertahankan sesuai bentuk awal. Renovasi hanya sekedar pemeliharaan dan tak ada perubahan sama sekali. Terlalu panjang, jika diceritakan sejarah masjid kebanggaan Provinsi Jambi ini. Namun, sungguh luar biasa, tanpa dinding dan pintu. Wisata religi ini, serasa istirahat di alam terbuka.
Penulis
Novri Investigasi