Mencuat Saat Pilwako Padang 2024, Membahas Pembangunan Infrastruktur dan Penyebab Jalan Cepat Rusak (Bag 1)

Spread the love

Pilwako Padang 2024, persoalan jalan dan tambal sulam yang rusak, menjadi pembahasan. Baik, para konstestan maupun timses, termasuk netizen. Bahkan, menjadi blackcampaign petahana yang ikut pada Pilwako 2024 ini. Sebab, ditengah keberhasilan membangun infrastruktur, seperti sekolah, perkantoran dan taman telematik, jalan yang berlubang, juga mengiringi keberhasilan itu.

Tak perlu tutup mata, kenapa ini terjadi dan apa penyebab terjadi. Keberhasilan membangun inftastruktur tak menyertai pembangunan infrastruktur lain yang digadang gadangkan keberhasilan patahana. Melihat PAD Kota Padang dan persentase untuk infrastruktur, tentu tak sebanding dengan kebutuhan warga. Maka timbul program unggulan (Progul), tanpa mengenyampingkan program lainnya.

Kita ambil contoh ringan saja, saat Mahyeldi menjadi walikota Padang, fokus pada pembangunan trotoar. Khusus untuk trotoar Khatib Sulaiman, menghabiskan Rp19 M dan dikerjakan dua tahap. Tahap pertama dari Simpang Empat Presiden, tepatnya seberang jalan Rumah Makan Lamun Ombak, itu menelan Rp12 M. Dan, tahap kedua sampai Mesjid Raya senilai Rp7 M.

Artinya, jika dana Rp19 M itu, dibangun untuk sekolah dengan nilai masing masing Rp5 M untuk bertingkat, bisa menyelesaikan 4 sekolah. Progul trotoar itu, juga mengakibatkan tak meratanya pembangunan. Begitu juga, jika dana sebesar Rp19 M itu dibangun untuk peningkatan jalan dan pemeliharaan. Mungkin bisa menyelesaikan beberapa ruas jalan di Kota Padang

Semasa Hendri Septa, program unggulan pembangunan sekolah dan bangunan lainnya. Termasuk Kantor DPRD, Youth Center dan Tamana Tematik. Ada satu sekolah bernilai Rp6 – 9 M Dan, beberapa sekolah lain bernilai rata rata diatas 1 M. Gedung DPR tahun jamak bernilai Rp120 M Youth Center bernilai Rp7M. Dan, bangunan taman tematik rata rata diatas Rp500 juta. Artinya, jika dibagi untuk pekerjaan dan peningkatan jalan dan beberapa ruas juga bakal selesai

Penyebab Jalan Rusak

Terlalu panjang, jika dibahas. Karena, masing kepala daerah punya progran yang berbeda. Namun, kita cukup membahas penyebab jalan rusak yang menjadi perbincangan. Sebab, jalan berlubang masih menjadi debat panjang. Lalu, apa pula penyebab, jalan rusak dan tambal sulam, hitungan bulan rusak lagi. Diprediksi, akibat metode pekerjaan dan dilakukan. Bisa jadi, dipakai aspal penetrasi atau HRS (Hot Rolled Sheet/aspal dan pasir gorengan dihampar dalam keadaan dingin. Itupun digilas dengan baby roller/stampar kodok dengan berat 0,6 ton.

Bayangkan saja, hasilnya. Parahnya, yang mengerjakan belum tentu dari kontraktor bidang jalan. Biasanya dari kontraktor kecil atau swakelola oleh Dinas PUPR dengan memperkerjakan pekerja harian. Bisa juga oleh kontraktor yang ‘merusak jalan’ tersebut. Seperti PDAM, Telkom dan lain lain. Mereka yang mengerjakan, belum tentu mempunyai alat dan kapabilitas yang memenuhi dalam pengaspalan.

Untuk pekerjaan tambal sulam, saat pemetakan, tidak menggunakan pisau pemotong aspal, tapi digali menggunakan cangkul dan linggis. Getarannya, juga merusak lapisan bawah aspal disekitar pemetakan.

Saat tambal sulam, jalan tak rata dan bergelombang. Penyebabnya, Sebelum dihampar material dari lapis pondasi bawah, pondasi atas sampai dengan aspal harus menggunakan uji labor. Dihamparkan menggunakan alat lengkap, seperti tandem roller dengan tonase 8 – 10 ton, asphalt finisher, pneumatic tire roller (stoom dengan roda banyak dan halus). Sehingga, aspal yang dihamparkan rata, halus dan padat.

Banyaknya, jalan rusak, disebabkan saluran air tak cukup. Jalan kelihatan bagus dan nyaman dilewati. Hitam bak hamparan permadani, tapi saluran air sangat kecil. Sehingga, saat hujan, air mengenangi jalan.

Ingat, aspal adalah senyawa karbon setara minyak. Saat terjadi genangan air, ikatan molekulnya melemah dan lepas. Jika jalan aspal tergenang semalaman, besok bisa hanyut terbawa air. Dan, air merupakan musuh utama aspal. Idealnya, jalan dilengkapi dengan fasilitas pelengkap, termasuk drainase.

Jalan harus didesain kemiringan melintang maupun memanjang dengan saluran drainase di kiri kanannya untuk secepatnya, mengalir ke sungai atau ke kali. Tujuannya, mencegah genangan air yang akan merusak jalan

Penyebab lain, jalan cepat rusak dan sudah menjadi rahasia umum, banyak truk yang beratnya melebihi kapasitas yang ada. Misal, kapasitas truk maksimal 30 ton. sementara beban yang dibawa mencapai 50 ton. Artinya, jalan dilalui kendaraan overweight. Pengusaha berusaha memaksimal load dari truk agar hemat biaya, tanpa memikirkan resiko jalan rusak.

Dan, dipastikan umur rencana jalan akan berkurang. Termasuk juga, suhu aspal saat pemaparan dan material timbunan yang digunakan, juga penyebab jalan cepat rusak. Bahkan, saat hujan, juga dilakukan pemaparan aspal, karena takut aspal tak bisa digunakan lagi, akibat turunnya suhu. Juga takut rugi, jika aspal terbuang percuma dan tak bisa dimantaatkan. Bersambung

Penulis
Novri Investigasi

More From Author

Kepala SMKN 9 Padang Syamsul Mardan : Siapa Saja Bisa Belajar AI sebagai Alat Membantu Kerja Produktif dan kreatif

Gebrakan Cegah Perjudian Berbau Online di Kalangan ASN Pemko Padang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT