DHARMASRAYA, INVESTIGASI_Proyek peningkatan/rehabilitasi Batang Hari, Kabupaten Dharmasraya lanjutan, tak henti di rudung masalah. Bahkan, proyek bernomor kontrak : HK. 02.03/60/BWSS V/PJPA – WS – BH/III/2023, menjadi sorotan kalangan media dan LSM. Buktinya, meski jauh dari jangkauan dan sulitnya medan ditempuh, tak mengurangi niat untuk melakukan investigasi kelapangan.

Entah apa gerangan yang terjadi, sehingga menarik untuk menelusuri proyek yang dikerjakan PT. Permata Karya Kencana, konsultan pengawas PT. Mulya Sakti Wijaya KSO PT. Adhistya Dharmastita. Bisa jadi, dibalik jauhnya lokasi, kurangnya pengawasan, sehingga berujung pada mutu dan kualitas proyek milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air SNVT PJPA WA Batang Hari Provinsi Sumatera Barat.

Disebut sebut dilapangan, proyek tanggal 28 Pebruari 2023, sumber dana senilai Rp15.158.755.345.00, masa pelaksanaan 300 hari kalender itu, terendus menggunakan material setempat. Bahkan, pekerjaan di lokasi kedalaman itu, untuk pekerjaan pasangan beton saluran air diragukan. Baik pemadatan sebelum beton dipasang atau lantai kerja untuk beton

Ini terlihat saat dinding tanah terkikis air, beton terlihat menggantung. Dan, tak ada tanda tanda dilakukan pemadatan ataupun lantai kerja. Apakah, memang seperti ini pekerjaan yang diprediksi akan molor dari jadwal, jika dilihat progres yang ada sekarang ini.

Kepala Satuan Kerja (Ka Satker) Tosweri, saat dikonfirmasi via WA nya, Kamis (2/11), mengakui sudah dilakukan pemadatan. Intinya, kegiatan pemadatan sudah sesuai. Kondisi cuaca yang membuat tanah yang padat menjadi sulit untuk dipadatkan.”Tapi, sudah diperbaiki,” katanya.

Tosweri juga mengatakan, untuk penggunaan material setempat memang ada di spektek (Spesifikasi Teknis) pekerjaan yang menggunakan material setempat.” Kalau jadwal sudah sesuai rencana dan masih on track,” katanya. Adil /Nv