
PD. PANJANG, INVESTIGASI_Menarik kalau melihat pekerjaan berhubungan dengan sungai. Baik itu, pekerjaan bronjong, saluran irigasi maupun pekerjaan pasangan batu. Pasalnya, material tersedia dilokasi dan bisa dimanfaatkan. Modusnya, pun beragam, ada yang dibeli kepada masyarakat dan ada dikeruk sendiri. Padahal, dalam RAB atau kontrak, ada untuk biaya beli material batu ?
Sepertinya, modus ini, diprediksi juga terjadi pada pekerjaan penanganan longsoran di ruas jalan Batas Kota Padang – Sicincin – Padang Panjang, milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Ditjen Bina Marga melalui Satuan Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 1, Sumatera Barat
Telusuran media ini, kelokasi pekerjaan, Senin (30/10), sekira pukul 11.00 WIB, pekerjaan senilai Rp2.868.108.500, raungan alat berat mengeruk sungai. Dan, material batu dari hasil kerukan itu, ditenggarai digunakan untuk pekerjaan bronjong. Tentu, timbul pertanyaan, apakah proyek bernomor kontrak : 30/PKK/SK-PJM1. Bb.03.23.1.1/X/2023, boleh menggunakan material di lokasi pekerjaan.
Kalau pun ada penggunaan material dari luar oleh PT. Pasindo Prima Kreasi, tentu ada tumpukan batu untuk bronjong. Sementara, hanya terlihat batu berukuran besar berselimut tanah. Namun, semuanya ini dibantah Nasir, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melalui Komp PJN 1, Rabu (1/11), setelah beberapa hari menunggu jawaban pertanyaan dikirimkan
Kata PPK, pekerjaan penanganan longsoran ruas jalan Kota Padang – Sicincin – Padang Panjang, menggunakan material dari quary berizin No.544.83.2019, persetujuan peningkatan Izin Usaha Pertambangan Ekspolasi menjadi izin Usaha Pertambangan Operasi Produk Batuan kepasa saudara Imbran Chandra yang beralamat di Korong Kampung Pondok, Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Lubuk Begalung, Kabupaten Padang Pariaman.
Pada pekerjaan tersebut, tidak menggunakam material dark dasar sungai. Dapat dilihat dari photo perbedaan matrial bekas galian dari sungak dan matrial yang ada dalam keranjang bronjong. Baik dari warna dan bentuknya.

“Penggerukan kedalaman pemasangan bronjong dan matrial bekas pengerukan berada dilokasi tidak digunakan untuk batu bronjong, melainkan untuk chekdam penahan air pada saat pekerjaan bronjong,” katanya melalui Kompu PJN 1.
Sementara, data diterima media ini, Wilayah IUP Indonesia terhadap Imran Candra, tahapan kegiatan Operasi Produksi, luas wilayah 5000 Ha, komoditi tanah urug, kode komuniti batuan. Ya, kita lihat saja. Nv