
PADANG, INVESTIGASI_Menarik menelusuri pekerjaan pipa milik PDAM Kota Padang di Tanjuang Aua Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung. Soalnya, pekerjaan pipa misteri, tanpa tahu siapa rekanan, sebab tak ada plang proyek, sampai malam hari, disaksikan langsung media ini, Selasa (15/8), ditemukan beberapa kejanggalan. Termasuk, pernyataan pengawas lapangan PDAM, tak sesuai kenyataan di lapangan
Baik itu, kedalaman galian pipa seharusnya 90 cm, penggunaan urugan pasir dengan ketebalan 15 cm, bekas timbunan yang berserakan. Maupun Alat Pelidung Diri (APD) yang diabaikan pekerjaan. Namun, terkesan direstui. Buktinya, meski tak sesuai kenyataan, tetap berjalan.
Buktinya, saat dikonfirmasikan kepada Hengky, Pengawas PDAM Kota Padang, bertolak belakang dengan apa yang terjadi dilapangan. Saat ditanya kepada Hengky, via telepon, Selasa (15/8) mengaku menggunakan pipa 50 dan kedalaman galian 90 Cm. Sementara, hanya galian lubang yang berjarak 2 meter per lubang. Lalu bagian mana bana galian bagian tengah, apakah kedalaman sampai 90 Cm. Sebab, digali hanya lubang berjarak 2 meter
Bahkan, saat ditanya apakah menggunakan urugan pasir, Hengky malah balik bertanya, menurut anda, apa fungsi urugan pasir itu. Dengan gayanya Hengky mengatakan, urugan pasir setebal 15 Cm itu, untuk menjaga kelenturan pipa.
Lalu, dimana pasir itu diletakkan dibawah pipa atau seiring timbunan. Soalnya, fakta dilapangan, pasir itu malah hanya ditimbunkan kedalam pipa yang telah terpasang. Itupun bersamaan dengan timbunan lubang itu.
Persoalan lain, dari pagi sampai malam media ini, mengamati pekerjaan, pekerja tak pernah menggunakan APD, terutama sepatu bot. Begitu juga, saat ditanya, tentang galian cor jalan, apakah akan diperbaiki kembali. Katanya, akan di cor kembali, setelah pipa ditimbun. Sampai berita ini diturunkan, tidak ada coran, bahkan pecahan beton tersebut berserakan di dekat saluran slokan yang ada di depan rumah masyarakat
Wajar saja, beberapa masyarakat menanyakan terbengkalainya pekerjaan. “Kok, di tinggalkan saja berserakan di sekitar saluran air atau selokan. Sehingga, di saluran air tersebut tidak rata dibersihkan, mengakibatkan saluran air tidak berfungsi,” kata Ad warga setempat.
Pernyataan Hengky, terkuak keesokan harinya, Rabu (16/8). Soalnya, saat pengawas lain dari PDAM bagian pipa mengaku. Untuk urugan pasir, digunakan sebelum pipa dipasang atau dibawah pipa.
Termasuk juga untuk timbunan pipa, sebelum ditimbun menggunakan tanah.”Untuk coran bekas galinan pipa disepanjang jalan, akan di cor nanti,” kata salah seorang pengawas bersama rombongan PDAM mendatangi lokasi pekerjaan.