
PADANG, INVESTIGASI_Pekerjaan gedung ruang dosen dan serba guna fakultas ilmu budaya Unand milik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, kembali menuai sorotan. Pasalnya, saat media ini, melakukan investigasi kelapangan, Kamis (14/12), tak satupun terlihat pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
Baik pekerja yang sedang memasang tembok dan merakit pembesian bagian atas maupun pekerja yang mengaduk dan mengantarkan adukan semen untuk pekerja diatas. Padahal, resiko kecelakaan kerja, sangat rentan bagi pekerja yang berada diatas.
Persoalan lain, ditenggarai pekerjaan, diragukan selesai tepat waktu. Itupun, jika dilihat progres pekerjaan dan waktu yang tersisa dua puluh hari lalu. Namun, semua persoalan itu, tak ditanggapi Zal, saat dikonfirmasikan via WA nya, Kamis (14/12). Pertanyaan dikirim, sekira pukul 11.00 WIB, namun sampai pukul 21.00 tak ada tanggapan sama sekali.
Sebelumnya, juga diberitakan, proyek senilai Rp1.154.887.172.30, bernomor kontrak : 03/UN.16.17/Surat Perjanjian/PN – Unand/FIB/2023, dikerjakan PT. Nabilla Konstruksi, untuk pekerjaan tiang, baik kolom utama maupun kolom praktis, banyak yang keropos.
Begitu juga jarak begol untuk pekerjaan tiang proyek, sumber dana PN- Unand- RKAT Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas tahun 2023 itu, tak beraturan dan menjadi tanda tanya.
Begitu juga pertanggungjawaban pekerjaan proyek masa pelaksanaan 120 hari kalender itu. Sebab, pekerjaan konstruksi dan lanjutan rekanan berbeda. Sehingga, jika terjadi masalah dikemudian hari proyek dengan konsultan pengawas CV. Saraca Kalola Konsultan, siapa yang bertanggungjawab
Zal, PT. Nabilla Konstruksi, saat dikonfirmasikan via WA nya, mengaku ia hanya melanjutkan pekerjaan.” Kita hanya pekerjaan lanjutan,” katanya, Kamis (30/11) sembari melihatkan poto pekerjaan sebelumnya.
Namun, ketika ditanya jarak begol pada tiang yang belum berselimut beton, tak ada tanggapan sama sekali. Sementara, untuk progres, katanya pekerjaan minggu ke 11 priode 20 sampai 26 November 2023, rencana 34.22 persen, realisasi 42,31 persen.”Deviasi lebih 8,09 persen,” katanya. Nv
The most common reason motivating women to take HRT is the relief of menopausal symptoms buy cytotec misoprostol online Many genes were active in multiple tissues of interest, which further complicated studies to determine the tissue specific roles of specific gene products in particular tissues of interest