Menyoal Proyek Pengendalian Banjir Batang Agam

Spread the love

Persoalan masih menyertai proyek pengendalian banjir Batang Agam, Kabupaten 50 Kota. Proses lelang diragukan, pekerjaan fisikpun menjadi persoalan. Ada indikasi mark up pada lokasi pekerjaan tahun 2020 lalu dikerjakan CV. Momen. Namun, semuanya itu dibantah Budi, Kepala Cabang PT. Ifos Satria Mahkota

50 KOTA INVESTIGASI_Lagi, ditemukan dugaan pekerjaan bermasalah di BWSS V. Kali ini, terjadi pada proyek pengendalian banjir Batang Agam ( Lanjutan) TA 2021.
Pasalnya, proyek yang dikerjakan PT. Ifos Satria Mahkota, beralamat IKA Building Komplek Duta Merlin Blok B.31- B.32 Jl. Gajah Mada No.3.5 RT.017 RW.008 Kel.Petojo Utara Kec.Gambir Kota- Jakpus, saat lelang penawaran terkesan terjun payung.

Alhasil, akan berimbas pada kualitas dan mutu pekerjaan. Bahkan, kuat dugaan akan terjadi mark up pekerjaan.” Melihat proses lelang yang terjun payung. Diprediksi pekerjaan tak sesuai mutu dan kualitas. Bahkan, kuat dugaan terjadi mark up pekerjaan,” kata Edwar Bedang Koordinator LSM Ampera Sumbar, sembari mengatakan, penawaran terjun payung akan berujung masalah

Juga dikatakan Edwar Bedang dari proses Lelang paket dimenangkan perusahaan tersebut senilai Rp. 13.188.777.000.000,- ( HPS Rp. 18.100.000.000. Artinya, lelang turun Rp.4.911.223.000,- ( lebih 27% ). “Pertanyaannya, apakah bobot pekerjaan bisa mencapai target, sesuai perencanaan.”Sewajarnya pekerjaan proyek ini perlu pengawasan,” pinta Edwar Bedang.

Edwar Bedang juga meragukan pekerjaan. Ia melihat, ada indikasi proyek tahun 2020 ditinggal CV. Momen akan dikerjakan tahun 2021 ini. Terutama 200 meter kiri kanan disisi jembatan Tanjung Pauh, Kecamatan Payakumbuh Barat, terindikasi anggaran dipreteli.” Begitu juga material batu, didatangkan dari luar dan terindikasi ilegal. Termasuk BBM dari SPBU,” ungkapnya.

Semua pernyataan itu dibantah Budi, Kepala Cabang perusahaan tersebut. Proses lelang sudah sesuai aturan dan dianggap wajar. Sedangkan, ada penambahan pekerjaan, terhadap pekerjaan lama, ia tak tahu sama sekali.”Saya bekerja berdasarkan kontrak dan tak kenal CV. Momen,” katanya

Sedangkan masalah batu memang diambil dari luar lokasi. Batu itu punya izin quary dari CV. Tekat Jaya. Begitu juga BBM diambil dari perusahaan lain. Bahkan, ada tanki didalam.”Intinya, tak ada masalah dalam pekerjaan,” jawab Budi. Sementara, Satriawan saat dikonfirmasikan terkesan bungkam. Buktinya, meski ceklist dua, draf dikonfirmasikan tak ada jawaban sama sekali. Nv

More From Author

Seniman Minang Berduka, Ecylia Tutup Usia

Mengenal Lebih Dekat Zuherman, Satker BPPW Sumbar

17 thoughts on “Menyoal Proyek Pengendalian Banjir Batang Agam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT