
Pekanbaru, Investigasi_A political candidate can have the best policy ideas, a dynamic personality and leadership style, a rock-solid moral compass, and a tremendous work ethic—but none of these traits will get him or her elected without voter awareness and action. Political canvassing can deliver this awareness and action to the politician, which makes it an essential tool in the get out the vote effort that leads up to Election Day.
Artinya: Seorang kandidat politik bisa saja mempunyai ide-ide kebijakan terbaik, kepribadian dan gaya kepemimpinan yang dinamis, pedoman moral yang kokoh, dan etos kerja yang luar biasa—namun tidak satu pun dari sifat-sifat ini yang akan membuat dia terpilih tanpa kesadaran dan tindakan pemilih. Pengumpulan suara politik dapat memberikan kesadaran dan tindakan ini kepada para politisi, yang menjadikannya sebagai alat penting dalam upaya perolehan suara menjelang Hari Pemilihan.
Apa itu canvassing politik? Canvassing politik adalah metode yang biasa digunakan oleh sejumlah kandidat dari berbagai partai politik untuk menarik suara maupun perhatian pemilih dalam pemilihan umum atau pilkada.
Aktivis pecinta lingkungan dan pegiat media sosial Indonesia Nof Hendra alias NH menyampaikan dalam keterangannya melalui saluran WhatsApp kepada awak media hari ini Selasa (29/10/2024) bahwa metode ini disebutnya menjadi salah satu contoh dari sinergitas antara partai politik, konsultan politik, tim pemenangan, relawan dan simpatisan sebagai bagian dari mesin politik pemenangan paslon.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa ini adalah strategi peningkatan kesadaran, edukasi politik dan pengumpulan informasi yang diluncurkan untuk memberikan informasi kepada pemilih mengenai pilkada 2024, meyakinkan pemilih yang belum menentukan pilihan untuk mendukung paslon tertentu, mendorong calon pemilih, dan memobilisasi calon pemilih untuk memilih.
“Sebagai contoh di Pilkada Kota Pekanbaru 2024 paslon No. Urut 2, Intsiawati Ayus – Taufik Arrakhman paling unggul di antara lima paslon peserta pilkada Kota Pekanbaru 2024. Paslon INTAN dan tim pemenangannya mampu merencanakan dan melaksanakan canvassing politik dengan baik, efektif dan efisien di berbagai kecamatan dan kelurahan di seluruh penjuru Kota Pekanbaru,’ ungkap ketua umum Komunitas Lagu Kenangan Forever (KLKF) ini.
“It is very reasonable that armed with being successful people and their experiences in the field of organizations and political parties, the people’s hopes are focused on Intsiawati Ayus – Taufik Arrakhman (INTAN) for the mayor and vice mayor of 2024 Pekanbaru city.” (Red: “Ini sangat beralasan bahwa dengan berbekal sebagai orang – orang sukses dan pengalaman mereka dibidang organisasi dan partai politik, harapan masyarakat tertumpu pada paslon INTAN untuk walikota dan wakil walikota Pekanbaru 2024.”), ujarnya.
Menurut NH, contoh konkret penggunaan metode canvassing dalam pilkada 2024 ini akan dapat terlihat ketika seorang konsultan politik mulai mengarahkan paslon dan tim pemenangan untuk membentuk koordinator mobilisasi pemilih per TPS. Mereka dibentuk dengan tujuan mengajak para pemilih yang sudah teridentifikasi sebagai calon pemilih potensial.
Sementara itu Koordinator Kecamatan Rumbai Barat Tim Pemenangan Paslon INTAN, Rudi Hartono mengatakan bahwa ada banyak metode kampanye yang bisa dilakukan oleh para paslon peserta pilkada 2024 mulai dari pertemuan terbatas, berdialog atau tatap muka (canvassing politik) dengan calon pemilih, penyebaran bahan kampanye, pemasangan alat peraga kampanye hingga kampanye digital di media sosial atau di media online.