Tudingan pekerjaan peningkatan Jalan Balaibaru Balanjuang dikerjakan PT Lingkar Persada, merugikan negara terkesan tanpa kajian teknis. Padahal, rekanan bekerja berdasarkan gambar kontrak
PADANG, INVESTIGASI_Memainkan pekerjaan dan melabrak spesifikasi teknis beresiko tinggi. Jika ini dilakukan, akan masuk ke ranah hukum. Dan, adanya tudingan pekerjaan peningkatan Jalan Balai Baru Balanjuang, bernomor kontrak, 014/Kont-PJ/APBD/DPUPR/2021, tak beralasan. Dan, terlalu nekat untuk dilakukan.
Apalagi, proyek senilai Rp.11.203.571.610, berada ditengah keramaian dan diawasi banyak orang. Tak mungkin rasanya memainkan mutu dan kualitas, termasuk mutu beton. Bahkan, pekerjaan selalu diawasi masyarakat, LSM dan media. Lokasi pekerjaan ditengah keramaian pasar dan sekolah, tentu bekerja ekstra hati hati
Wan, Proyek Manager PT. Lingkar Persada, saat dikonfirmasikan media ini, mengaku, tak ada keinginan mengerjakan proyek, melabrak gambar kontrak. Apalagi, sampai merugikan negara. Kredibilitas perusahaan, menjaga mutu dan kualitas tetap diutamakan. Beresiko untuk dimainkan, apalagi mengurangi mutu untuk mendapatkan keuntungan.
Ia juga menceritakan secara teknis pekerjaan proyek tersebut. Acuannya dalam bekerja sesuai gambar kontrak. Misalnya posisi wiremesh sesuai gambar kontrak dan berada pada sepertiga permukaan beton.” Sehingga sistim pemasangan diletakkan diatas permukaan beton dan ditekan kebawah,” katanya via WA, Selasa (2/10)
Ia juga mengatakan, dikhawatirkan kalau diletakkan pada saat sudah sepertiga permukaan beton wiresmesh akan turun. Berakibat, posisi wiresmesh tidak sepertiga permukaan beton.” Dan, pekerjaan tersebut sudah mengacu pada gambar kontrak. Malah beresiko juga diubah,” imbuhnya, seraya menyebutkan, akan beresiko dikemudian hari.
Dalam gambar kontrak, juga disebutkan, tidak ada besi cakar ayam. Terkait pengecoran, pelaksanaannya terus diawasi oleh konsultan pengawas dan pengawas dari Dinas PUPR sendiri.
“Setiap pelaksanaan pengecoran, kita selalu mengikuti prosedur yang ditetapkan. Seperti penggunaan Vibrator, pengambilan sweb tes, pengambilan sampel benda uji. Untuk pengontrolan mutu beton, secara rutin selalu dilakukan pengetesan di UPTD labor bahan di Dinas PUPR provinsi,” katanya mengakhiri. Nv