Oleh: Richard Akbar

Keseriusan Pemerintah Kota Padang mewujudkan kota yang bersih, tertib, indah dan sehat patut diacungkan jempol.
Tetapi harus diiringi gerak cepat aparat terkait sampai ki lini terbawah, seperti DLH, Para OPD, camat, lurah, RT, RW, LPM dan masyarakat itu sendiri.

Program Padang Bagoro hanya sebuah sarana untuk menggerakkan masyarakat mewujudkan Padang bersih .
Tanpa diiringi dengan gerak cepat aparat bersama masyarakat tentu akan sia sia belaka.

PJ Walikota Padang Andree Algamar begitu getol menyuarakan Padang bersih dan bertekad mengembalikan citra kota bersih, melalui diraihnya kembali supremasi / penghargaan tertingi Piala Adipura dari pemerintah pusat.

Pemko Padang serius perang dengan warga yang suka membuang sampah sembarang tempat atau di tempat pembuangan sampah liar/ TPS liar, akan ditangkap (OTT),

Yang ketangkap mereka akan dibina, dan dibuat surat pernyataan, masih bandel akan diberlakukan denda sampai maksimal Rp5 Juta atau kurungan penjara tiga bulan sesuai Perda No.21 Tahun 2012.

“Yang digemakan dalam pelaksanaan Padang Bagoro adalah mengusung “Tema merdeka dari sampah – perangi TPS liar di sekitar kita,” .

Tempat pembuangan sampah (TPS) liar yang tersebar di sejumlah wilayah Kota Padang memang jadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemko) Padang.

Dengan program Padang Bagoro diharapkan dapat menertibkan dan menekan tumbuhnya TPS liar.

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, saat ini terdadapat sebanyak 62 TPS liar yang sudah tertibkan bersama-sama dengan pihak kecamatan, kelurahan, RT/RW, serta warga.

Warga pun diminta untuk memaksimalkan/ memanfaatkan keberadaan TPS resmi untuk membuang sampah sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan, yaitu dari pukul 17.00 WIB sampai dengan 05.00 WIB.

“Total TPS resmi di Kota Padang terdapat sebanyak 141 TPS yang tersebar di 11 Kecamatan.

Jumlah itu dianggap sudah cukup. Tetapi nyatanya masyarakat masih senang membuang sampah Sembarang tempat, seperti di TPS liar.

Membasmi tumbuh TPS liar juga dilakukan lewat kegiatan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Satpol PP Kota Padang. Tapi nyatanya belum jadi efek Jera bagi banyak orang, karena kesadarannya masih minim.

Walaupun warga yang terkena OTT, karena membuang sampah sembarangan tempat, dan dilakukan pembinaan, mereka juga diminta membuat surat pernyataaan tidak akan mengulangi perbuatan karena kesalahannya.

Kuncinya, semua OPD, Camat, lurah, RW, RT, LPM, dan berbagai stakeholder harus betul betul serius mendukung apa yang sudah digariskan PJ Walikota Padang Andree Algamar. “Jangan hanya sekedar bapak senang, tetapi kondisi lapangan tidak berubah”.

Begitu juga DLH harus mampu menggerakkan berbagai potensi/ sarana prasarana yang ada padanya.

Berdayakan semua kekuatan sarana informasi Pemko, seperti melalui media sosial, cetak, tv/ elektronik yang ada, maupun sosialisasi langsung face to face kepada warga, baik melalui sarana ibadah, balai balai pertemuan dan yang lainnya.

Sangsi bagi setiap pelanggar Perda betul betul ditegakkan sebagai efek Jera. Semoga Padang betul betul bersih secara menyeluruh menjadi sebuah kenyataan.