Pembangunan rehab berat Puskesmas Piladang menuai sorotan. Misteri pekerjaan juga menyertai pekerjaan, sebab tak tercantum di plang proyek, kapan dimulai dan berakhir pekerjaan. Bahkan, juga tak dicantumkan konsultan pengawas. Wajar saja, pekerjaan proyek tersebut, kurangnya pengawasan
50 KOTA, INVESTIGASI_Satu lagi, proyek Pemerintah Kabupaten 50 Kota,
Dinas Kesehatan, diduga sarat permasalahan. Ini terlihat pada bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK), sub kegiatan pembangunan Puskesmas, pekerjaan rehab berat pembangunan Puskesmas Piladang
Pasalnya, proyek senilai Rp4.450.903.829.87, sumber dana DAK tahun anggaran 2021, kontraktor pelaksana CV. Elya Murni, beberapa item pekerjaan diragukan mutu dan kualitas. Bahkan, terkesan asal asalan. Keterlambatan pekerjaan disinyalir juga terjadi. Namun, disikapi oleh rekanan dengan tidak mencantumkan kapan dimulai dan berakhirnya pekerjaan.
Pengawasan juga diragukan, apalagi tak tertulis dipapan plang konsultan pengawas maupun pengawas dari Dinas Kesehatan sendiri. Wajar saja, misteri proyek ini menuai tanggapan berbagai pihak
Sebab, beberapa item pekerjaan diragukan. Kolom utama maupun kolom praktis, coran banyak keropos. Kolom praktis tak saling menyambung. Jarak bego untuk kolom praktis dan kolom utama berbebda. Bahkan, ada melebihi 25 CM.
Menariknya, meski beresiko pada kecelakaan kerja, Sistim Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3), terutama Alat Pengamanan Diri (APD). Tak satupun terlihat pekerjaan menggunakan APD. Padahal, anggarannya masuk dalam kontrak
Diyakini, proyek ini akan terlambat dari jadwal. Rentang waktu tinggal satu setengah bulan lagi, tak mungkin rekanan menyelesaikan pekerjaan. Pantas saja, rekanan menutupi dengan tidak mencantumkan kapan mulai dan berakhirnya proyek pada pekerjaan saat lelang terjun payung ini.
Roy Site Manaker CV. Elya Murni, saat dikonfirmasikan, Senin (15/11) mengatakan, tidak adanya tertulis mulai dan berakhirnya pekerjaan, termasuk juga konsultan pengawas tidak ditulis di plank merek, karena terburu buru membuat plang. Terkesan hanya alasan dicari cari.
“Sedangkan, progres kita saat ini telah mencapai 55 persen. Konsen dan atap memakai barang pabrikasi. Terkait pekerjaan bolong dan belum rapi, kita usahakan untuk merapikan waktu finishing,” katanya
Pernyataan tersebut, menuai kecaman Boy Roy Indra, SH, praktisi hukum Katanya, apa yang dikatakan pihak perusahaan, seakan tanpa beban. Akan diperbaiki, saat finishing. Padahal, ada indikasi pengurangan volume, baik coran maupun jarak begol pembesian. Termasuk coran keropos.” Apakah ini, bisa ditutupi dengan dirapikan saat finishing,” katanya. Nv
ivermectin 12 mg tablets for humans – buy cheap generic atacand purchase carbamazepine pills
buy isotretinoin 20mg online – order zyvox pill zyvox brand
cheap amoxil pills – amoxil pills combivent 100mcg uk