Oleh : Novri Investigasi
Pemerhati Sepakbola
Lubuk Lintah basimpang jalan
Babateh jalan jo Simpang Ampang
Antah sia nan di salahkan
PSP Pandeka Minang dibibia jurang
Cubadak Aia basimpang tigo
Taruih jalan ka Kampung Kalawi
Dana bana nan indak ado
Jo apo Liga 3 di arungi
Sedih dan pilu menusuk hatiku. PSP Padang yang dulu jaya, sekarang letih dan lesu. Legenda sepakbola, menyumbangkan pemain dan pelatih nasional, tinggal masa lalu. Terbujur kaku, membisu, terasa menikam kalbu. Kini, hanya pasrah sembari ada sponsor yang membantu. Mudah mudahan, ada yang peduli dan ikut bahu membahu. Sehingga PSP Padang, bisa berjaya menjemput masa lalu.
Sudahlah, terlalu panjang berpuitis. Sekarang saatnya kita berpikir realitas. Sembari berbuat agar PSP tak betul betul habis. Miris, kalau ini terjadi, apalagi nama PSP tinggal kenangan manis. Mari kita bahu membahu mencari pitis. Berbuat untuk PSP Padang agar berjuang habis. Dalam segala keterbatasan dan rasa kebersamaan, PSP bisa bangkit dari masa kritis.
Tak usah kita bernostalgia dengan masa lalu. Menyelamatkan PSP Padang yang pernah jaya semasa Perserikatan, perlu kita lakukan. Setidaknya, membantu PSP Padang agar bisa ikut serta di Liga 3. Berharap dari APBD sangat tipis. Tentu, kita cari solusi lainnya untuk menggalang dana. Dan, dana yang dibutuhkan bukan sedikit. Tapi, kalau kita keroyok rame rame, tak ada kesulitan, tak akan teratasi.
Jujur, sebagai orang yang pernah menggeluti si kulit bundar, tentu ada juga rasa peduli. Dan, saya juga mengenal beberapa orang yang darah sepakbola mengalir deras ditubuhnya. Salah satunya Jhon Effendi, Ketua Asosiasi Pelatih Sepakbola Padang. Dana untuk pelatih, mungkin tak ada masalah. Sebab, saya yakin Jhon Effendi mau secara sukarela melatih PSP Padang. Bahkan, keyakinan saya mencapai 1000 persen.
Lalu, tinggal uang saku pemain, akomodasi, transportasi dan makanan bergizi. Ini tak akan berat, jika kita menganut filsafah minang,”Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang.” Penulis, mencoba mencari beberapa solusi untuk meringankan persoalan tersebut. Itupun kalau mereka masih punya kepedulian terhadap PSP Padang. Dan, mau berbagi sedikit untuk membantu langkah PSP menuju Liga 3.
Langkah mudah, kita punya 45 orang anggota dewan. Tak perlu satu orang untuk menjadi bapak asuh pemain. Bisa tiga anggota dewan patungan menjadi bapak asuh untuk satu pemain. Jika ini, terwujud 15 pemain sudah terselamatkan. Lalu, ada juga rekanan yang mengerjakan proyek di Padang, bisa juga patungan tiga rekanan untuk satu pemain. Kalau ini terwujud, untuk masalah pemain bisa terselesaikan.
Lalu, masalah konsumsi dan gizi. Kita punya puluhan pengusaha katering di Padang. Termasuk pemilik warung nasi. Bisa mereka secara bergiliran menanggulangi konsumsi pemain sehari hari. Termasuk juga, masalah gizi, banyak juga kita memiliki putra daerah yang berusaha dibidang itu. Dan, bisa juga melalui badoncek, baik yang ada di Kota Padang, maupun perantau Padang yang sukses diluar.
Sponsor juga menjadi penunjang utama, termasuk juga untuk perlengkapan pemain. Ini mungkin tak sulit, siapapun mau jadi sponsor, karena diabadikan pada kostum pemain. Seperti tahun kemaren, saat lounching, puluhan sponsor yang mau membantu. Bahkan, dapat piagam dan penghargaan lagi. Dan, kesempatan untuk itu terbuka lagi. Nah, artinya dengan kebersamaan dan tekat yang kuat ini, tak ada yang tak mungkin
Solusi terakhir, bukan berbau politik. Kepedulian Andre Rosiade sangat dibutuhkan. Dan, sudah terlihat, Andre Rosiade sangat dekat dengan Walikota, Hendri Septa. Buktinya, Andre sukses mengelontorkan dana untuk pembangunan pasar, salah satunya Pasar Belimbing. Andre Rosiade, membuktikan janjinya membantu SPFC mengarungi Liga 2. Sekarang, kita tunggu kepedulian Andre membantu PSP mengarungi Liga 3.
ivermectin 12 mg without a doctor prescription – atacand 8mg usa order carbamazepine 200mg sale