Saat Debat : Minim Refrenshi, Tak Menguasai Materi, Terpojok, Emosi Menguasai Diri

Spread the love

Bukan tomat bukan sumbarang tomat
Tomat dijua di pasa pagi
Bukan debat sumbarang debat
Debat untuak mancari solusi

Ka ladang batanam pokat
Pokat di tanam Rang Kinali
Kok ingin juo badebat
Sabalun debat kuasai materi

Biji kakao tasabuik juo biji coklat
Coklat lamak bacampua kopi
Biasonyo kalah dalam badebat
Emosi nan menguasai diri

Apa sih itu, debat. Debat adalah interaksi verbal antara dua atau lebih individu yang memiliki pandangan berbeda tentang suatu isu atau topik. Dalam debat, setiap pihak berusaha meyakinkan pendengar atau audiensi, bahwa pandangan atau argumentasi mereka yang paling kuat dan layak dipertimbangkan.

Biasanya, dalam debat dibatasi oleh materi yang akan didebatkan, menyangkut berbagai persoalan. Kadang dalam debat itu, peserta lain menguji peserta lain dengan pertanyaan dan pernyataan seputar materi. Disini diminta kemampuan seseorang untuk menguasai materi

Sekarang sedang trendnya masalah debat berdebat. Mulai pemilihan RT sampai pemilihan presiden. Semua calon yang ingin ikut, harus diadu debat. Termasuk juga menyampai visi dan misi. Seseorang bisa berdebat dengan baik, jika ia menguasai materi. Dan, seseorang, tak menguasai materi, biasanya menutupinya dengan emosi

Intinya, jika ingin berdebat, kuasai materi, bukan dikuasai emosi. Apalagi emosi bertujuan untuk menutupi kekurangan materi. Ingat, saat debat, akan terjadi saling serang untuk mengajukan alasan atau argumen masing masing. Tak bisa dihindari, kadang emosi tak terkendali. Sehingga, terjadi konfrontasi. Makanya, agar perdebatan tidak berujung emosi, kuasai materi dan lengkapi argumentasi

Disaat berdebat, kadang seseorang sulit memilih kata yang tepat untuk menyatakan pendapat, karena minimnya refrenshi atau materi. Disaat terpojok dan tak bisa membalas lawan debat, kata kata tak terkontrol, emosi meluap luap. Tanpa sadar, kata terucap terdengar tak sedap. Ibarat main bola, ketika kalah teknik dan skil, main keras dilakukan untuk mengimbangi lawan

Terpenting dalam berdebat, jangan sampai emosi negatif menguasaimu. Sebab akan membawamu pada masalah yang lebih buruk lagi. Karena, ketika dirimu dikuasai emosi negatif, maka otakmu akan kehilangan rasionalitasnya. Akibatnya, kamu bukan dirimu lagi, saat dikuasai emosi. Kata katamu, tak lagi berarti, disebabkan berbalut emosi.

Ibarat kata bijak, jika kukumu panjang, potonglah kukunya, bukan jarinya. Jika terjadi perdebatan, potonglah egonya, bukan persahabatan lawan bicara. Jadikan dia lawan bicaramu sebagai sahabat, bukan lawan debat. Sehingga, kamu bisa menyampaikan alasan dan argumen yang tepat. Perdebatan yang hebat, jika kata kata dikeluarkan, berisi dan bermanfaat

Terakhir, bekal yang perlu dipersiapkan untuk berdebat, kepercayaan diri yang baik, materi dikuasai, kemampuan berkomunikasi yang cemerlang dan penyampaian yang santun. Ditopang lagi, bahasa tubuh yang baik, sehingga bisa meyakinkan lawan maupun orang yang menyaksikan debat. Dan, jangan sombong, sampaikan argumentasi dengan penuh percaya diri disertai penguasaan materi. Sehingga, pendengar bisa menaruh simpati dengan kata katamu yang berisi. Selamat mencoba

Penulis
Novri Investigasi

More From Author

Alam Gunawan Tedy. Birukan Pondok

Baliho Dirusak, Lapor ke Bawaslu, Ismail Novendra : Ada yang Mengaku Disuruh Caleg Lain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT