‘Tanam 205 Pohon Sengon di Bekas Tambang, PT Semen Padang Implementasikan Ekonomi Hijau untuk Dukung Asta Cita Pemerintah RI’

Spread the love

PADANG, INVESTIGASI_PT Semen Padang kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan melakukan penanaman pohon di areal reklamasi bekas tambang. Dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2025, perusahaan menanam 205 batang pohon sengon di areal reklamasi Front II Timur IUP 206 Ha, di Bukit Karang Putih, Senin (17/2/2025).

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Departemen Project Management Office PT Semen Padang, Fery Sarvino, serta dihadiri oleh Ketua Panitia Bulan K3 Nasional PT Semen Padang, Harri Kurniawan, Kepala Teknik Tambang Hendri Priparis, dan Kepala Unit CSR Ilham Akbar.

Kepala Unit Komunikasi & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati, menegaskan bahwa reklamasi dan penanaman pohon merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga keseimbangan lingkungan.

“PT Semen Padang senantiasa mengedepankan aspek keberlanjutan dalam setiap aktivitas operasionalnya. Program reklamasi ini diharapkan tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga bagi masyarakat sekitar,” ujar Nur Anita.

“Dan, Kegiatan ini selaras dengan Asta Cita Pemerintah RI dalam mendukung ekonomi hijau, dengan mendorong praktik pertambangan yang lebih berkelanjutan serta memperkuat ketahanan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.

Kepala Departemen Project Management Office PT Semen Padang, Fery Sarvino, menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian dari peringatan Bulan K3 Nasional, tetapi juga merupakan kewajiban perusahaan dalam reklamasi pasca-penambangan.

“Sebanyak 205 batang pohon sengon kami tanam di areal reklamasi Front II Timur IUP 206 PT Semen Padang. Angka ini dipilih untuk mencerminkan momen spesial penanaman, yakni Februari 2025,” ujar Fery.

Ia menambahkan bahwa penghijauan memiliki dampak jangka panjang, mengingat satu pohon yang berusia lebih dari 30 tahun dapat menghasilkan lebih dari 100 ribu liter oksigen. “Menanam pohon berarti berkontribusi pada udara yang lebih bersih dan lingkungan yang lebih sehat,” tambahnya.

Kepala Teknik Tambang PT Semen Padang, Hendri Priparis, menambahkan bahwa reklamasi tidak hanya menjadi kewajiban perusahaan, tetapi juga wujud tanggung jawab sosial dan lingkungan. “Program ini bertujuan mengembalikan fungsi lahan bekas tambang serta menciptakan kawasan hijau yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa setiap tahun PT Semen Padang rutin melakukan penghijauan di berbagai lokasi reklamasi. Tahun sebelumnya, penghijauan dilakukan di Kampung Lereng, sementara tahun ini diperluas ke IUP Padayo, yang telah diluncurkan sebagai areal reklamasi Bukit Padayo.

Hingga saat ini, perusahaan telah mereklamasi sekitar 6 hektare di Bukit Padayo, 2,5 hektare di Bukit Karang Putih, dan 7 hektare di Bukit Ngalau. Jenis tanaman yang ditanam mencakup mahoni, trembesi, sengon, serta pohon khas tambang seperti sihujan. Selain itu, ditanam pula kaliandra sebagai tanaman penyisip yang memiliki manfaat ganda, baik untuk meningkatkan unsur hara tanah maupun sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.

Ketua Panitia Bulan K3 Nasional PT Semen Padang, Harri Kurniawan, menjelaskan bahwa selain penanaman pohon, peringatan Bulan K3 Nasional 2025 juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, termasuk SHE Challenge, Lomba Pemilihan Tempat Kerja Teladan, serta Lomba Pemilihan Rumah Dinas kategori ASRI (Aman, Sehat, Rapi, Indah).

Selain itu, digelar pula seminar K3 dan Gerakan Masyarakat Sehat guna meningkatkan kualitas hidup karyawan dan masyarakat sekitar. “PT Semen Padang juga menjadi tuan rumah dalam perlombaan Bulan K3 SIG, yang meliputi Cerdas Cermat K3 SIG dan SIG Challenge,” pungkas Harri. (*)

More From Author

Delapan Tim SIG Group, Ambil Bagian dalam Cerdas Cermat SIG K3 Champions League di PT Semen Padang

Pentingnya Landasan Iman bagi Anak di Era Digitalisasi

11 thoughts on “‘Tanam 205 Pohon Sengon di Bekas Tambang, PT Semen Padang Implementasikan Ekonomi Hijau untuk Dukung Asta Cita Pemerintah RI’

  1. análisis de vibraciones
    Equipos de calibración: fundamental para el rendimiento estable y óptimo de las máquinas.

    En el campo de la ciencia avanzada, donde la eficiencia y la estabilidad del equipo son de máxima significancia, los dispositivos de calibración juegan un tarea vital. Estos aparatos adaptados están desarrollados para calibrar y regular partes dinámicas, ya sea en equipamiento manufacturera, automóviles de desplazamiento o incluso en aparatos domésticos.

    Para los especialistas en soporte de aparatos y los técnicos, manejar con sistemas de balanceo es esencial para proteger el desempeño estable y confiable de cualquier dispositivo móvil. Gracias a estas opciones innovadoras avanzadas, es posible disminuir significativamente las vibraciones, el ruido y la carga sobre los soportes, extendiendo la longevidad de piezas valiosos.

    De igual manera importante es el papel que cumplen los equipos de calibración en la atención al cliente. El apoyo profesional y el soporte continuo utilizando estos sistemas posibilitan brindar prestaciones de gran nivel, aumentando la agrado de los compradores.

    Para los propietarios de empresas, la financiamiento en equipos de calibración y dispositivos puede ser clave para mejorar la productividad y rendimiento de sus equipos. Esto es sobre todo importante para los inversores que administran reducidas y medianas negocios, donde cada detalle cuenta.

    También, los sistemas de balanceo tienen una amplia utilización en el sector de la prevención y el gestión de nivel. Facilitan localizar potenciales problemas, evitando mantenimientos onerosas y averías a los aparatos. Además, los información generados de estos dispositivos pueden aplicarse para perfeccionar procedimientos y incrementar la exposición en sistemas de investigación.

    Las sectores de implementación de los dispositivos de equilibrado comprenden variadas sectores, desde la manufactura de vehículos de dos ruedas hasta el monitoreo del medio ambiente. No interesa si se habla de extensas manufacturas manufactureras o limitados locales hogareños, los dispositivos de calibración son esenciales para asegurar un desempeño efectivo y libre de detenciones.

  2. Voici un spin-tax de haute qualité pour votre texte en français, respectant toutes vos consignes :

    Tandis que le média spécialisé Decomania analyse les innovations des secteurs financiers et technologiques, une question se pose : Quantum AI 2025 constitue-t-il une avancée réelle ou simplement une solution à fort potentiel ?

    Mécanisme et Promesses : Qu’Offre Cette Plateforme ?
    Quantum AI 2025 se présente comme un système de trading automatisé intégrant intelligence artificielle et calcul quantique. Pour ses développeurs, cette technologie offrirait :

    Une analyse avancée des marchés (cryptomonnaies, valeurs mobilières, devises).

    Une régulation intelligente des risques pour optimiser les rendements.

    Une prise en main aisée, conçu pour les opérateurs tous niveaux.

    Cependant, aucune étude indépendante ne confirme formellement ces allégations, et les témoignages demeurent mitigés.

    Aspects à Vérifier D’après Decomania
    Notre analyse met en lumière plusieurs éléments à considérer avant de s’engager :

    Plusieurs URLs géolocalisées (opulence-mirage.com) – Une méthode habituelle, mais qui peut rendre difficile la vérification.

    Opacité relative – Peu d’informations techniques sont accessibles sur les systèmes mis en œuvre.

    Résultats divergents – Une partie des clients mentionnent des résultats concluants, alors que certains signalent des difficultés techniques.

    Suggestions pour les Investisseurs
    Privilégier les solutions agréées (etc.) pour plus de sécurité.

    Essayer en compte test avant toute mise de fonds.

    Mettre en parallèle avec des alternatives (à l’image de les systèmes proposés par Interactive Brokers).

    Synthèse : Un Projet à Suivre avec Circnospection
    Quantum AI 2025 présente une méthode novatrice, mais ses performances concrètes demandent toujours des validations empiriques. Jusqu’à preuve du contraire de une meilleure visibilité, une approche mesurée est conseillée.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT