Oleh : Novri Hendri, S.Sos

Gejolak terus menerpa Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sumbar. Tak konsisten pada ucapan dan tak legowo dengan keputusan sendiri mengiringi riak ditubuh Partai Berlambang Kabah. Wajar saja, persoalan partai tersebut beredar di media sosial. Sikap tak konsisten ucapan mengundurkan, meski ada dalam notulen rapat makin memperkeruh keadaan.

Berembus juga persoalan, diduga sistim nepotisme akan diterapkan pada partai itu. Meski, keputusan dilakukan bertentangan dengan SK DPP, namun jalan tersebut bakal ditempuh. Ada tiga DPC yang akan dirombak dan disisipi orang dekat. Termasuk salah satunya DPC PPP Kota Padang. Dan, tiga DPC PPP lain, DPC Agam dan DPC Kabupaten Solok. Padahal, ketiga DPC itu, SK nya turun dari DPP.

Kisruh yang terjadi ditubuh DPW PPP sudah mulai berembus keluar. Masalah internal beredar di media sosial. Mau tak mau akan berpengaruh terhadap partai yang akan bertarung pada Pemilu 2024 nanti. Pengalaman 2019, berkurangnya kursi PPP di DPRD Sumbar, jangan sampai terulang lagi. Tapi, harus dijadikan instropeksi diri.

Sebelum ini terjadi, diharapkan DPW PPP lebih mengutamakan kepentingan partai daripada kepentingan pribadi. Daripada memaksakan kehendak, menurutkan keinginan pribadi. Lebih baik memperkuat internal partai. Karena, Pemilu, Pilpres dan Pilkada sudah dekat. Persiapkan diri untuk menjalani pertarungan besar tersebut

Disaat partai lain bergerak cepat, DPW PPP malah terlibat kisruh berkepanjangan. Hilangkan ego, mari sama legowo. Kegagalan 2019 jadikan pelajaran dan jangan sampai terulang. Karena beresiko terhadap keberadaan Partai PPP secara nasional. Jangan paksakan diri untuk merombak dan ingin menempatkan orang terdekat.

Apalagi, sampai bertentangan dengan SK DPC yang telah dikeluarkan DPP. Boleh saja, ada kepentingan pribadi, memasukkan orang terdekat untuk menduduki jabatan di DPC. Tapi, harus menuruti prosedur dan AD/ART partai. Partai PPP punya sejarah panjang dan lahir atas rasa kebersamaan. Jangan ingkari sejarah dan menjadikan Partai PPP untuk kepentingan pribadi