
PASBAR, INVESTIGASI_Mendukung program Asta Cita terhadap Ketahanan Pangan Nasional Balai Sungai Sumatera II Sumut Medan sulap Batang Batahan. Tidak saja sebagai penopang ketersediaan air, antisipasi banjir, juga menjadi objek wisata baru.
“DI Batang Batahan merupakan daerah irigasi kewenangan pusat areal 3.483 Hektar”, Sebut Penyuluh Irigasi BBWS Sumatera II Unit Pengelola Irigasi Batang Batahan, Syakban.
Pemeliharaan jaringan irigasi di seluruh wilayah kerja BBWS Sumatera II, lanjut Syakban merupakan program rutin. Optimalisasi irigasi dilakukan untuk mewujudkan irigasi yang efektif dan efisien, dalam mendukung kemandirian pangan.
Di tahun 2024 pemeliharaan saluran irigasi, termasuk memperbaiki bagian yang rusak dan menambahkan pasangan baru, hingga pemasangan bronjong di beberapa titik yang membutuhkan.
“Pemeliharaan ini merupakan kegiatan rutin tahunan, agar saluran tetap bagus dan tahan serta memperlancar air untuk ke lahan persawahan masyarakat,” katanya, katanya sembari menjelaskan, DI Batang Batahan dengan panjang saluran primer 12 Kilometer dan saluran sekunder 26 Kilometer.
Lanjut Syakban, dengan adanya kegiatan rutin pada DI Batang Batahan, memperlancar aliran air normalisasi saluran irigasi yaitu agar aliran irigasi yang sebelumnya tidak lancar akibat mengalami pendangkalan dan tertutup sampah dapat kembali dilewati air dengan lancar. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi saluran irigasi menjadi lebih optimal. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas sawah yang dialiri saluran irigasi tersebut dan mencegah terjadinya banjir di area persawahan jika intensitas hujan tinggi.
Kabid Irigasi Dinas Pekerjaan Umum Pasbar Harmen kepada media ini, mengaku berterima kasih kepada Balai Wilayah Sungai Sumatera II Sumut Medan dalam menjaga DI Batang Batahan. Dengan terus di lakukan perbaikan serta mengembalikan fungsi daerah irigasi diharapkan mampu mendukung program asta cita ketahanan pangan Presiden RI Prabowo Subianto
“Kita sangat apresiasi kinerja BWSS II Sumut hingga kegiatan yang terlaksana dengan baik. Tidak itu saja selain D.I Batang Batahan ada kondisi Aset Bendungan Gurano yang masih kokoh berdiri, namun saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Jika ini juga di kelola dan kembali di aktifkan, akan memberikan dampak yang baik bagi areal pertanian yang ada di Desa Baru dan Ranah Batahan,” katanya
Salah seorang warga Muara Mais Yulia Simamora, mengatakan sebelum perbaikan Intek atau bendung DI Batang Batahan petani sangat kesulitan untuk mendapatkan air. Karena sering terjadi kerusakan tanggul Intek. Sehingga setiap petani mulai musim tanam harus bergotong royong dulu, bahkan sampai menyewa alat berat untuk memperbaiki tanggul bendung yang rusak atau jebol .
“Alhamdulillah, dengan adanya pemeliharaan rutin dan tambahan kegiatan, perbaikan pada kawasan bendung. Selain saluran irigasi menjadi lancar, lokasi bendung menjadi ikon wisata baru. Sering menjadi kunjungan masyarakat sekitar. Sehingga, dengan sendirinya menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat Ranah Batahan dan sekitarnya.
Masyarakat Ranah Batahan Pasbar sangat berterimakasih atas terlaksananya pembangunan pemeliharaan sungai Batang Batahan. Sebab, dengan di bangunnya pemasangan bronjong, pengendalian bencana banjir di Air Napal, teratasi
Ia mengaku, petani Ranah Batahan khususnya petani yang memanfaatkan air irigasi batang batahan, saat ini sudah merasa senang bisa memanfaatkan air irigasi yg cukup. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas padi.
Walaupun sebagian lahan sawah paling ujung masih ada yang belum teraliri maksimal. Karena, masih ada saluran – saluran primer, sekunder ataupun tersier. Dan, masih banyak yang perlu diperbaiki serta dilakukan pemeliharaan.
Sementara dampak positif lainnya, setelah pembangunan lokasi bendung di percantik dan tertata, saat ini sudah menjadi kunjungan masyarakat sekitar. Dengan sendirinya menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat Ranah Batahan dan sekitarnya.
Tidak itu saja, pekerjaan penanggulangan tanggap darurat banjir yang berada di Aek Napal, Petugas Penyuluh Irigasi Syakban, dan beberapa tokoh masyarakat setempat mengucapkan terimakasih kepada dinas PUPR OP SDA II BWS II Medan.
Karena selama ini, daerah tersebut merupakan daerah rutin banjir tahunan. Alhamdulillah dengan adanya pembangunan pasangan bronjong sepanjang 400 meter lebih ini, sudah meminimalisir banjir ketika musim hujan. Walaupun titik luapan banjir belum tertutupi semua dan masih terbuka sepanjang 70 m lagi. Masyarakat berharap, semoga dimasa mendatang BWS II Medan masih bersedia untuk melanjutkan pembangunan tersebut. Buyung