Bengkulu, Investigasi – Hampir disetiap momen obrolan dimanan para wartawan maupun pemilik media di Bengkulu berkumpul, mereka mengeluhkan terkait kebijakan efesiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Pasalnya kebijakan tersebut dianggap tidak berpihak atau pro terhadap mereka selaku pekerja media.
Tanpa disadari bahwa efesiensi anggaran cukup memberikan dampak negatif bagi keberlangsungan hidup dan kesejahteraan para pekerja media khususnya di Bengkulu, yang mana biasanya selama ini anggaran untuk publikasi media di dinas – dinas itu ada, namun untuk saat ini justru hampir setiap dinas mengakui bahwa anggaran publikasi terpangkas hingga 50 persen dan dialihkan ke kegiatan lainnya, bahkan lebih menyedihkan lagi sebagian dinas mengatakan tahun ini tidak ada sama sekali anggaran publikasi ditempatnya.
“Publikasi media belum ada yang berjalan sampai saat ini. Bahkan besar kemungkinan tidak ada akibat pemberlakuan dari efesiensi anggaran,” ungkap salah satu pemilik media online lokal Bengkulu.
Padahal, tidak lama lagi akan menghadapi hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah atau lebaran.
“Tahun ini menyedihkan. Tahun-tahun sebelumnya, meskipun cuma kecil sebatas 3 juta itu masih ada pemasukan untuk kita bisa ikut menikmati suasana lebaran bersama keluarga,” ujarnya.
Kedepan mereka berharap agar kebijakan – kebijakan yang diambil terlebih dahulu dapat dikaji akan dampak di segala sisinya.
“Kami (pekerja media,red) berharap kepada pemerintah pusat maupun daerah baik kabupaten/kota maupun provinsi Bengkulu saat menerapkan kebijakan untuk bisa lebih memikirkan nasib kami. Karena selain pekerja media kami juga berstatus rakyat. Butuh kesejahteraan hidup yang sama dan sama-sama punya tanggungjawab untuk menafkahi keluarga,” tutupnya. (ts)
