Banyak yang gila bola, tapi jarang yang gila gilaan untuk membina sepakbola. Bahkan, sampai menjual tanah untuk membesarkan klub yang dibinanya. Seperti yang dilakukan Aminuddin, SE Owner Batang Anai FC

PARIAMAN, INVESTIGASI_Rasa cintanya terhadap sepakbola tak diragukan lagi. Mau mengorbankan apa saja demi membesarkan klub yang dibinanya. Tak perduli, harus menjual tanah setiap tahun untuk menghadapi kompetisi. Begitulah sosok Aminunddin Owner Batang Anai FC. ASN Kabupaten Padang Pariaman itu, rela menghabiskan uangnya untuk membina Batang Anai FC

“Setiap menghadapi kompetisi Liga 3, saya harus menjual tanah untuk menjalani kompetisi yang panjang. Bahkan, menjadikan rumahnya untuk mess pemain dan warung nasinya di pantai untuk makan pemain. Ini saya lakukan, karena kecintaan terhadap bola,” kata Aminuddin, saat bincang bincang dikediamannya, Senin (29/11).

Sembari menyaksikan pemain latihan menghadapi pertandingan semi final menghadap PS Gasliko, ia mengatakan, semua ini juga berkat pengertian penuh pelatih dan pemain. Tak satupun mereka dikontrak untuk menghadapi kompetisi Liga 3. Semuanya ikhlas berjuang untuk membesarkan Batang Anai FC.” Kebersamaan ini, kunci sukses Batang Anai bisa mewakili Sumbar tiga tahun berturut turut di Liga 3.

Ia juga memuji dukungan Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur. Meski, menjadi anak buah di Pemkab Pasaman, tapi kedekatan dengan bupati itu, bagaikan saudara. Untuk kompetisi dan uji coba diluar daerah, bupati banyak membantu. “Bupati juga memanfaatkan kebersamaan perantau untuk membantu Batang Anai FC, bertanding atau ujicoba keluar daerah,” katanya.

Ajo pelatih Batang Anai, juga mengatakan, tiga tahun kebersamaan dengan Batang Anai FC. Tiga tahun sukses mewakili Sumbar di Liga 3. Ini semua berkat tingginya rasa kebersamaan pelatih dan pemain.” Kami tak ada tanda tangan kontrak menghadapi kompetisi seperti club besar lainnya. Pemain berjuang dengan ikhlas untuk membesarkan Batang Anai FC. Sungguh pengabdian yang tulus,” urainya.

Ajo mengakui, ia mau membantu Batang Anai FC, karena Aminuddin dulu juga pelatihnya. Meski pelatih dan pemain tak dikontrak dan digaji, semangat rela berkorban tertanam di Batang Anai FC ini.” Kami juga membuktikan prestasi bukan karena dana besar. Tapi, kecintaan dan ketulusan terhadap sepakbola, juga penyemangat meraih prestasi,” katanya. Nv