Mengintip Perjalanan Jurnalis Novri Investigasi. Intimidasi dan Teror Makanan Setiap Hari

Spread the love

Terlalu panjang, jika diceritakan. Bapaneh bahujan, ancaman dan intimidasi mengiringi perjalanan jurnalis Novri Investigasi. Apalagi, beberapa kasus diungkap, sampai proses hukum dan diantarkan ke jeruji besi. Seiring perjalanan waktu, mereka yang ikut memberikan data awal untuk investigasi lapangan, sudah ada yang menjadi petinggi partai di Sumbar

Awal tahun 2000 an, Koran Mingguan Bakinnews, media pertama yang fokus, investigasi proyek dan kasus lainnya. Nurul Hadi (Pimpinan Umum), Aldi Yunaldi (Pimpinan Perusahaan), Novri Investigasi (Pimpinan Redaksi), eksis terbit tiap minggu, tanpa didukung pemilik modal. Lahir dengan rasa kebersamaan, media ini, sempat menjadi momok menakutkan bagi rekanan dan dinas yang mengelola proyek.

Kasus pertama yang menghantarkan salah seorang Kabid di PUPR Kota Padang, berurusan dengan aparat hukum, masalah Perumahan Jaruai Bungus Teluk Kabung. Saat itu, hanya Kabid yang divonis hukuman penjara. Sementara rekanan lepas begitu. Entah apa sebabnya, tapi sekarang sudah jadi orang berpengaruh didaerah ini. Sudah dua puluh tahun berlalu.

BACA JUGA : “Menguak Dusta” Proyek Preservasi Jalan Kota Padang – Bukittinggi

Selanjutnya, kasus dana kelompok di Kabupaten Solok. Kasus berjemaah ini, terbukti rekayasa bantuan kepada masyarakat. Inipun sampai ke aparat penegak hukum dan pelakunya divonis hukuman penjara. Paling berat dan melelahkan itu, kasus pengadaan komputer di Pasaman Barat. Beragam resiko dan perjuangan berat, mengiringi adanya mark up pengadaan komputer tersebut.

Hampir tiap minggu bolak balik ke Jakarta melaporkan kasus ini, baik ke Kejaksaan Agung, DPR RI maupun Kapolri (saat itu belum ada KPK). Tak bercerita panjang, kasus ini akhirnya, rekanan ditetapkan jadi tersangka. Kasus Togel saat dibongkar media ini, mendapat ancaman dan teror berbagai pihak. Karena Togel bisnis menggiurkan bagi oknum yang terlibat

Bersama Fauzi Bahar (saat itu walikota Padang) media ini bahu membahu memberantas, judi berkedok secarik kertas ini. Ancaman sangat keras, tidak saja kepada wartawan, Kantor Bakinnews di Air Camar juga dipreteli, pihak tak bertanggungjawab. Itupun dilakukan dini hari, saat kantor tak ada aktifitas. Masih banyak kasus lain dikupas, saat menjadi Pimpinan Redaksi Bakinnews.

BACA JUGA : Menyorot Profesional Rekanan Luar Kerjakan Proyek di Sumbar

Keinginan bersama mengungkap kasus, terutama pekerjaan proyek. Baik menggunakan dana APBD maupun APBN, tahun 2005 Novri Investigasi dan Hidayat, SS ( sekarang Ketua Fraksi Gerindra Sumbar), membuka Koran Mingguan Binnews. Warna berita sama dengan Bakinnews dan berbagi informasi, terhadap temuan dilapangan.

Belum banyak koran Mingguan dan belum ada media online, hanya Koran Harian. Atas dasar itu, diterbitkan Koran Binnews, sehingga bisa mengungkap kasus bersama sama dengan Bakinnews. Saat menjadi Pimpinan Redaksi di Binnews, beberapa kasus juga ditangani aparat penegak hukum. Bahkan, kasus dugaan korupsi itu, juga menghantarkan mereka yang terlibat kedalam jeruji besi.

Kasus terbesar dan investigasi yang sangat berat, sekira tahun 2005, yakni Perumahan Transmigrasi di Sangir, Kabupaten Solok Selatan) dan Aia Nabirong, Kabupaten Pasaman Barat, milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar. Khusus untuk perumahan transmigrasi di Sangir, berawal informasi dari nara sumber (sekarang pejabat teras Gerindra Sumbar). Bergerak cepat, langsung turun kelapangan.

Rasa putus asa, sempat terjadi. Sebab, medan menuju lokasi sangat berat. Lokasi pekerjaan ditengah hutan dan jalan berlumpur, harus berjalan kaki sepanjang 3 Km. Suasana sepi dan menyeramkan sangat terasa. Namun, niat tulus mengungkap kasus ini, tetap membara. Setelah tiba dilokasi, waww, suatu pemandangan luar biasa. Mark up pekerjaan ditengah tak ada pengawasan.

BACA JUGA : ‘Anggaran Gemuk’ Pegawai Harian di BWSS V Sumbar

Setelah diambil beberapa poto dilapangan dan dikonfirmasikan persoalan dilapangan dengan Kadis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar. Akhirnya, kasus ini terang benderang, sebab terjadi rekayasa dan mark up laporan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pelaksana Kegiatan (PPK). Singkat kata, Wakil Kepala Dinas dan PPK, terbukti bermasalah.

Kasus ini, sampai ke aparak penegak hukum. Dan, mereka yang terlibat dituntut hukuman penjara. Dan, banyak lagi kasus terungkap saat menjadi Pimpinan Redaksi Binnews. Pendek cerita tahun 2007, Novri Investigasi berdiri sendiri dan pisah dengan Binnews. Sesuai hobinya, Koran Mingguan yang didirikan bernama Mingguan Investigasi. Tanpa modal, Koran Mingguan Investigasi sempat berkibar

Sewa kantor diminta dari teman teman. Peralatan kantor, sebagian besar bantuan Fauzi Bahar (langsung lounching tanggal 17 November 2007). Biaya cetak awal, patungan teman teman. Meski, dalam serba keterbatasan Koran Mingguan Investigasi, eksis setiap minggu. Dari beberapa investigasi dilakukan, ada beberapa pejabat dan rekanan jadi korban. Bahkan, berujung divonis hukuman.

Pertama menjadi korban, Wakil Bupati Agam. Kasus ini terungkap, saat masa kampanye Pilbub Agam, mendapat telepon dari salah seorang tokoh daerah tersebut. Dan, setelah ditemui, langsung diberikan data penyimpangan pekerjaan proyek, saat menjadi Kepala Dinas Kabupaten Agam. Sempat ribut, namun suasana Pilgub sedang hangat tak dilakukan proses oleh aparat penegak hukum.

Setelah Indra Catri dan wakilnya memenangkan Pilbub, kasus ini mulai jalan. Alhasil, beberapa bulan menjabat wakil, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka. Ada lagi, kasus Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pasaman Barat. Kasus ini sangat menarik, sebab data diberikan rekanan yang mengerjakan proyek bermasalah itu. Resikonya, jika data ini diungkap, Kadis dan dirinya, bakal dipenjara.

Akhirnya, setelah ditangani aparat penegak hukum, Kadis PU dan rekanan itu menghinap di hotel prodeo. Kasus juga terungkap di Kabupaten Pasaman. Salah seorang timses bupati melarikan uang rekanan dengan kompensasi dapat proyek. Tiap minggu berburu kasus ini. Selesai cetak, berangkat ke Pasaman. Alhasil, timses melarikan uang rekanan itu, tertangkap. Ini juga sangat melelahkan.

Termasuk juga kasus Kepala Dinas PU Kota Sawahlunto. Dua bulan mau pensiun berujung ke penjara. Dan, masih banyak kasus lain yang ditangani aparat penegak hukum. Sepanjang, menjadi jurnalis investigasi, tidak saja ancaman dan teror dirasakan Novri, tapi juga pengaduan kepihak aparat penegak hukum.

Seperti, pengaduan oleh Syamsu Rahim saat Pilbub Kabupaten Solok ke Kapolda dan Dewan Pers. Pengaduan PT. Semen Padang ke Dewan Pers dan pengaduan Kadis Kabupaten 50 Kota ke Kapolres. Namun, semuanya itu bisa dimediasi dewan pers. Kesimpulan saat itu, berita harus dibalas hak jawab. Dan, Koran Mingguan Investigasi, memenuhi syarat dewan pers. Baik Pimpinan Redaksi Wartawan Utama dan terdaftar di Dewan Pers.

More From Author

Catatan Novri Investigasi : Berapa Sih, Suhu Aspal Hotmix Jalan Saat Pemaparan

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Berjalan Sukses, Panitia Menuai Pujian

One thought on “Mengintip Perjalanan Jurnalis Novri Investigasi. Intimidasi dan Teror Makanan Setiap Hari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT