Tambahan Waktu, Keterlambatan Proyek Gedung DPRD Kabupaten Pasaman, Dipertanyakan

Spread the love

Oleh : Novri Investigasi

Sudah diprediksi sebelumnya, pekerjaan proyek lanjutan rehab berat DPRD Kabupaten Pasaman, bakal terlambat dari jadwal. Bahkan, media ini sudah melakukan live streaming di Channel Investigasi TV, terkait progres di akhir tahun 2021 diperkirakan mencapai 80 persen. Berbagai dalih dilakukan untuk menambah waktu 50 hari pekerjaan dan denda permil. Salah satunya curah hujan yang tinggi. Timbul pertanyaan, apakah curah hujan tinggi berpengaruh terhadap progres pekerjaan bangunan.

Menariknya, meski sudah diberi waktu 50 hari kerja, berarti akan berakhir bulan Pebruari 2022. Kenyataannya, April 2022, masih dikerjakan, meski pekerjaan finishing. Apakah, pekerjaan finishing April 2022 ini, termasuk waktu tambahan 40 hari kerja berdasarkan Kemenkeu RI atau mark up PHO. Sudah menjadi rahasia umum, PHO itu disertai catatan, meski tak mengacu aturan. Bahkan, berani melabrak aturan

Modusnya, pekerjaan yang belum siap 100 persen, tetap dilakukan PHO dan ketertinggalan pekerjaan, dimasukkan pada masa pemeliharaan. Padahal, masa pemeliharaan, setelah proyek selesai 100 persen dilakukan PHO. Dalam rentang waktu 6 bulan, terjadi kerusakan, baru dimasukkan anggaran pemeliharaan. Bukan pekerjaan finishing yang direkayasa dan dimasukkan pada masa pemeliharaan agar PHO tetap dilakukan.

Wajar saja, keraguan berbagai pihak, menyertai pekerjaan gedung DPRD
bernilai kontrak Rp16.152.860.000 itu, mulai kontrak 2 Juni 2021, menggunakan dana APBD Kabupaten Pasaman tersebut. Pasalnya, terendus ada dugaan permainan, saat tambahan waktu 50 hari kerja. Dan, alasan terkesan dibuat dibuat. Padahal, saat masa kontrak berakhir progres pekerjaan baru 73 persen dan diperkirakan akhir tahun mencapai 80 persen.

Lalu, apa alasan PHO. Dan, apakah proyek ini layak diberi tambahan waktu. Bagaimana juga dengan pekerjaan yang masih dilakukan April 2022, meski pekerjaan finishing. Kita kupas alasan curah hujan, apakah bisa menjadi alasan. Untuk di Indonesia, hujan tak bisa dijadikan alasan. Sebab, di Indonesia memang ada musim hujan dan kemarau. Artinya, kejadian hujan harus diperhitungkan dalam pekerjaan, termasuk jika hujan menimbulkan bencana

Kalau hujan atau kahar dikaitkan keterlambatan pekerjaan, itu punya dasar yang kuat. Dan, hitungannya bukan satu hari hujan, tapi berapa jam hujan. Misalnya, hujan dari jam berapa sampai jam berapa, harus tercatat dibuku harian. Kalaupun hujan dijadikan alasan pekerjaan terlambat sampai akhir kontrak, tidak boleh lebih dari 5 persen. Begitu juga tambahan waktu 50 hari pekerjaan dan PHO harus memenuhi syarat, bukan sekedar menyelamatkan pekerjaan dan perusahaan.

Banyak persyaratan dan analisa dilakukan, sebelum mengambil keputusan. Sebab, pemberian perpanjangan waktu dan pemberian kesempatan tambahan waktu 50 hari kerja dua hal yang berbeda. Perpanjangan waktu, mengacu kepada peraturan pengadaan, penerapan perpanjangan kontrak oleh PPK dapat dilakukan antara lain, adanya pekerjaan tambahan, perubahaan desain ataupun keadaan kahar.

Itupun diberikan sekurang kurangnya sama dengan waktu terhentinya kontrak kerja, akibat keadaan kahar dan analisa PPK. Sementara, pemberian kesempatan, beralasan disebabkan kesalahan atau kelalaian penyedia. PPK dapat memberikan kesempatan tambahan waktu 50 hari kerja. Penyedia mengajukan permohonan kepada PPK. Penyediaan dikenakan denda keterlambatan.

Jika penyedia tidak bisa menyelesaikan pekerjaan, maka dapat dilakukan blaclist kepada penyedia. Dari dua perbedaan diatas, agar dihindari untuk mencegah adanya keterlambatan penyelesaian kontrak, seperti memastikan waktu pelaksanaan dengan benar, membuat rancangan kontrak yang baik sebelum pengadaan dan saat pelaksanaan kontrak, perlu dibahas rencana mutu kontrak.

Selain itu, beberapa kondisi, kenapa PPK mempertimbangkan pemberian kesempatan kepada penyedia untuk menyelesaikan kontrak, seperti justifikasi waktu, attitude penyedia dan kompetensi penyedia. Nah, jadi pertanyaan, apakah tambahan waktu pada pekerjaan gedung DPRD Kabupaten Pasaman, sudah sesuai persyaratan. Sehingga, terhindar dari rekayasa, mark up dan dugaan permainan.

Penulis
Pengamat Jasa Konstruksi

More From Author

100 Paket PL di Dinas Perkimtan Sumbar, Berasal Dari Dana Pokir : Menyorot Proyek Drainase Kampung Marapak

Verry Mulyadi : Kemenangan Timnas U-16 Kado Manis HUT Kemerdekaan

6 thoughts on “Tambahan Waktu, Keterlambatan Proyek Gedung DPRD Kabupaten Pasaman, Dipertanyakan

  1. Somebody necessarily heop too ake signijficantly articles I’d state.
    Thiis iss thhe verry firtst time Ifrequented your weeb page and
    sso far? I surprrised with the analysis youu maade tto mae this atual submkit amazing.
    Wonderfyl task!

  2. We stuimbled over here dkfferent wrbsite annd thought
    I maay aas wwell check things out. I lkke wht I seee
    soo nnow i am follokwing you. Look forwarrd to lkoking at your weeb page foor a ssecond time.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT